Bersama beberapa kerabat lainnya, Zaenap hendak menjemput jenazah Afif. Seperti diberitakan, Afif tewas setelah melakukan teror di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat.
Tak banyak kata yang keluar dari mulut Zaenap. Ia hanya tak menyangka Afif mau berbuat teror.
"Saya tidak tahu (dia melakukan teror)," kata Zaenap di RS Polri, Rabu sore.
Zaenap mengatakan, ia baru bisa bertemu ketika Afif pulang ke Subang. Karena itu ia tidak tahu rencana nekat anaknya.
Zaenap mengaku keluarga mencoba tak mengingat lagi kejadian di Thamrin. "Keluarga sudah melupakan," ujar Zaenap.
Ia sendiri merasa shock dengan kejadian itu. Zaenap tak mampu berbicara panjang lebar tentang aksi teror yang melibatkan anaknya itu. "Sudah ya," ujar Zaenap.
Seperti diketahui, aksi pelaku teror di Sarinah, Afif alias Sunakim, terekam kamera wartawan beraksi di dekat pos polisi Sarinah setelah terjadi ledakan.
Afif membuat terkejut kerumunan warga dan polisi dengan menembak aparat. Afif tewas dalam peristiwa yang berlangsung selama hampir empat jam itu.
Ia tewas di halaman Starbucks setelah polisi menembakinya dan bom yang dibawanya meledak. Jenazah Afif dan tiga terduga teroris disemayamkan di RS Polri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.