Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barter untuk Warga Kalijodo...

Kompas.com - 19/02/2016, 08:58 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kalijodo tak perlu takut kehilangan mata pencarian dan tempat tinggal. Jika direlokasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memberi barter yang setimpal.

Selain akan menempati rusun, warga juga akan dibekali pelatihan untuk membuka usaha kembali.

Usaha tersebut jelas tidak bersifat negatif, tetapi usaha yang memiliki daya saing dan menguntungkan.

Sekretaris Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Perdagangan DKI Jakarta (Sekdis KUMKMP), Susan Jasmine Zulkifli, mengungkapkan, Pemerintah Provinsi DKI membuka selebar-lebarnya warga Kalijodo yang mau beralih profesi mengembangkan keahlian, khususnya dalam usaha kecil dan menengah (UKM).

"Mereka kan punya semacam kerajinan. Umpamanya, mereka buat tas. Nah, mereka masuk binaan UKM," kata Susan kepada Kompas.com, Jakarta, Kamis (18/2/2016) malam.

Pembinaan yang dimaksud Susan merupakan membuat produk dari warga Kalijodo memiliki daya saing sehingga bisa menguntungkan. Termasuk para warga Kalijodo yang dibina dulu oleh Dinas Sosial DKI Jakarta.

"Umpanya mereka bikin hasil daur ulang dari bungkus kopi. Nanti dari kita dicampur dengan apa, dijahit lagi, ada kulit sedikit, dipermanis. Supaya hasil jual tak kalah bersaing dari yang lain sudah berkembang," kata Susan.

Bukan hanya kerajinan, Susan juga mengungkapkan akan mengembangkan usaha kuliner dari warga Kalijodo.

Pinjaman Bank DKI

Ada beberapa persyaratan khusus bagi warga Kalijodo yang hendak masuk dalam binaan Dinas KUMKMP. Salah satunya adalah memiliki kartu tanda penduduk (KTP) DKI Jakarta.

"Kalau dia bukan KTP DKI tak bisa difasilitasi. Kan kita harus bantu warga DKI karena binaan Pemprov DKI," ujar Susan.

Menjadi binaan Pemprov DKI merupakan keuntungan tersendiri bagi warga Kalijodo. Selain mendapat pelatihan pengembangan usaha, mereka juga akan difasilitasi untuk melakukan pinjaman modal dengan Bank DKI.

"Kita fasilitasi mereka dapat pinjaman tanpa agunan. Misal mereka masuk binaan UKM, kita kasih info ke bank, ini lho data base kami, anggota dari UKM. Nanti eksekutor dari bank," kata Susan.

Setelah itu, bank akan mempelajari profil dari peminjam. Jika tak memiliki masalah dengan pinjaman, maka akan dicairkan. Pinjaman modal tersebut beragam dan sesuai dengan kriteria tingkatan usaha. Setidaknya ada dua tingkatan usaha, yakni kecil dan menengah.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com