Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini "Last Order" PSK Kalijodo Tiga Hari Sebelum Surat Peringatan 1

Kompas.com - 24/02/2016, 07:43 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam buku catatan mucikari di Kafe Me 2, terungkap bahwa "last order" atau terakhir kali PSK menjajakan jasanya di Kalijodo ialah pada Senin 15 Februari 2016 atau tepatnya tiga hari sebelum SP 1 pada Kamis 18 Februari 2016.

Dari buku tebal tersebut, catatan terakhir mucikari menunjukkan, hari itu keuntungan yang diraup sebesar Rp 7.208.000. Dari catatan mucikari, pada hari terakhir tersebut, ada 19 PSK yang masih melayani pria hidung belang di Kafe Me 2.

Dari 19 PSK tersebut, mereka sanggup melayani hingga 81 tamu. Dari 81 tamu tersebut, Kafe Me 2 mendapat keuntungan dari kamar sebanyak Rp 7.938.000. (Baca: Membuka Buku Harian yang Berisi Curahan Hati PSK Kalijodo)

PSK yang paling banyak melayani ialah Nopi dengan jumlah 10 tamu, diikuti oleh Viana sebanyak sembilan tamu. Sementara itu, paling sedikit, PSK Kafe Me 2 melayani satu orang. Setelah tanggal 15 Februari, tak terlihat ada catatan mucikari terkait pelayanan PSK di Kafe Me 2.

Di kafe tersebut, kini hanya tersisa baju-baju dan perlengkapan para PSK. Kamar-kamar PSK juga tampak kosong. Pemilik kafe pun tak tahu di mana rimbanya. Bukan hanya Kafe Me 2 yang demikian.

Semua kafe di Kalijodo pun demikian. Tak satu pun terlihat PSK, preman, dan pemilik kafe. Beberapa kafe masih utuh, tetapi tak sedikit yang hanya tersisa baju, alat kontrasepsi, dan sepatu PSK. (Baca: Mempersiapkan Kehidupan Baru untuk Para Mantan Kupu-kupu Malam)

Kompas TV Menelusuri Prostitusi Kalijodo - AIMAN eps 57 bagian 2
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com