Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur ke Bandara Soekarno-Hatta dari Tangerang Diubah

Kompas.com - 24/02/2016, 19:07 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Mulai 1 Maret 2016, fungsi jalur perimeter utara dan perimeter selatan yang mengelilingi area Bandara Soekarno-Hatta akan diubah. Pengubahan jalur, yang merupakan dampak dari penutupan Jalan M1 untuk pembangunan rel kereta bandara, tersebut karena banyaknya kecelakaan lalu lintas selama ini.

"Angka kecelakaan cukup tinggi. Dalam sebulan, tercatat bisa delapan sampai sepuluh kali kecelakaan. Rata-rata korban kecelakaan pengemudi sepeda motor," kata Kanit Laka Lantas Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Ajun Komisaris Kasiono kepada wartawan, Rabu (24/2/2016).

Jalur perimeter utara dan perimeter selatan sampai saat ini merupakan jalan dua arah. Kecelakaan biasanya terjadi akibat adanya pengendara, baik mobil maupun sepeda motor, yang berusaha menyalip melalui lajur sebelah kanan jalan. Saat menyalip itulah, datang kendaraan dari arah sebaliknya dengan kecepatan tinggi.

Melalui mekanisme baru nanti, jalur perimeter utara dan perimeter selatan tidak akan dibuat dua arah lagi. Jalur perimeter utara akan dibuat satu arah, dari Tangerang (Jalan Marsekal Suryadarma) menuju Jakarta. Sedangkan jalur perimeter selatan diperuntukkan bagi kendaraan dari Jakarta menuju Tangerang.

Dengan begitu, pengendara dari Tangerang yang sebelumnya memanfaatkan kedua jalur perimeter untuk masuk ke dalam bandara harus memutar lebih jauh lagi.

"Orang yang mau ke bandara dari Tangerang harus lewat Jalan Husein Sastranegara di kawasan Benda, begitu pun sebaliknya. Jalan reguler yang ada bisa dimanfaatkan," kata Direktur Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura II Djoko Murjatmodjo secara terpisah.

Jika penumpang pesawat dari Tangerang yang sebenarnya bisa sampai di bandara setengah sampai satu jam, pada 1 Maret mendatang, waktu tempuhnya akan jauh lebih lama dari biasanya.

Kebijakan mengubah akses dari dan menuju ke Bandara Soekarno-Hatta ini bukan kali pertama dilakukan oleh manajemen bandara. Pada 7 Oktober 2014, rute ke Bandara Soekarno-Hatta melalui gerbang M1 ditutup.

Pengendara yang ingin ke bandara dialihkan ke jalur perimeter utara dan perimeter selatan. Sebagian besar masyarakat saat itu protes kebijakan tersebut karena menyebabkan kemacetan yang cukup parah.

Untuk pengalihan rute kali ini, Djoko juga mengakui ada kemungkinan macet. Namun, konsekuensi itu harus ditanggung dengan tujuan meminimalkan angka kecelakaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com