Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Prostitusi Dadap, Lokasi yang Segera Ditertibkan Pemkab Tangerang

Kompas.com - 02/03/2016, 15:46 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Pemerintah Kabupaten Tangerang sejak tahun kemarin telah berencana menertibkan kawasan lokalisasi ilegal di Dadap pada akhir Mei 2016.

Dahulu, kawasan itu merupakan perkampungan nelayan karena letaknya yang dekat dengan pantai utara Jawa (pantura) dan ramainya pendatang di sana.

"(Tempat) lokalisasi Dadap itu sudah ada dari akhir era 1970-an, awal tahun 1980-an. Daerah itu berkembang sejalan sama pembangunan Bandara Soekarno-Hatta," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar kepada Kompas.com, Rabu (2/3/2016).

Dengan adanya pembangunan bandara, banyak pekerja dan orang-orang yang menggantungkan hidupnya di sana. Ditambah dengan nelayan yang juga meramaikan kawasan Dadap, kawasan prostitusi lambat laun muncul dengan sendirinya.

"Perkampungan nelayan sama bandara itu kan berdekatan. Banyak pekerja, banyak orang datang, banyak kebutuhan, berkembang sampai ada lokalisasi," kata Zaki.

Kawasan Dadap sudah sejak lama dikenal sebagai tempat yang padat. Hal ini juga didasari oleh banyaknya tempat usaha di sana, seperti pergudangan dan usaha lain yang menopang keberadaan Bandara Soekarno-Hatta.

Menurut Zaki, pihaknya masih mendata warga dan penghuni di kawasan prostitusi Dadap. Dari informasi sementara, warga di sana kebanyakan adalah pendatang. Demikian halnya dengan PSK di sana, mereka diperkirakan sama sekali bukan berasal dari Tangerang, melainkan dari tempat lain, seperti Pantura Jawa Barat.

Dalam penertiban nanti, dipastikan juga bahwa tidak akan ada ganti rugi bagi warga karena tanah berstatus milik negara. Ada juga aset milik PT Angkasa Pura II yang dihuni warga di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com