Akibatnya, seorang anggota polisi tertembak. Korbannya adalah Brigadir Satu (Begitu) Umar Seno Aji, Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Timur.
Pada Selasa (2/3/2016) malam, Briptu Umar dari Unit 3 bersama tiga polisi lain sedang menggelar operasi kasus narkoba.
Tepat di Jalan Raya Taman Mini pukul 20.30, polisi berhasil "memancing" Edi Azis, tersangka kasus narkoba yang menjadi incaran. (Baca: Ini Kronologi Baku Tembak Anggota AL dengan Tim Narkoba Polres Jaktim).
Operasi berjalan mulus dan Edi ditangkap. Tiba-tiba, ada mobil Toyota Avanza mencurigakan dengan nomor polisi B 1220 KKS yang hendak meninggalkan lokasi penangkapan Edi.
Polisi lalu menyetop mobil tersebut. Dari mobil itu keluar seorang laki-laki yang mengeluarkan senjata api.
Briptu Umar lalu mencabut pistol dan memperingatkan bahwa dirinya adalah polisi. Umar sempat memberikan tembakan peringatan ke udara sebanyak dua kali.
Namun, pria dari mobil Toyota Avanza itu menembak dan mengenai paha Umar. Polisi tersebut kemudian tersungkur, dan anggota polisi lain langsung membantu.
Baku tembak sempat terjadi sampai akhirnya pria dari mobil Toyota Avanza itu menyampaikan bahwa dia adalah anggota TNI AL.
Belakangan, dia diketahui sebagai Kapten Laut Detasemen Intel Komando Armada Barat TNI AL Kapten Eko Wuryanto.
Versi TNI
Atas kejadian ini, Kapten Eko melapor ke atasannya. Dalam laporannya kepada Polisi Militer (POM) yang didapat Kompas.com, Eko mengaku ketika itu hendak pulang ke rumahnya dari Kantor Detasemen Intel di kawasan Kemayoran pukul 18.45 WIB.
Kemudian sekitar pukul 20.30 WIB, Eko yang menggunakan mobil itu berhenti di warung kopi depan Gedung Pencak Silat TMII dengan membeli segelas kopi dan sebungkus rokok.
Ketika hendak pulang, dan memasukkan kunci mobil, kata Eko, tiba-tiba pintu mobilnya dibuka oleh seseorang yang berteriak tidak sopan.
Eko kemudian turun dari mobil dan balas membentak. Eko melihat sejumlah pria mengelilingi mobilnya sambil menenteng senjata api.