Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Kulit Kabel, Ini Temuan Pasukan Katak di Dalam Gorong-gorong Seberang Istana

Kompas.com - 03/03/2016, 11:08 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil penyusuran terkait kasus kulit kabel misterius berlanjut. Hari ini, belasan anggota pasukan Katak TNI Angkatan Laut dikerahkan menyusuri gorong-gorong di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

Penyusuran dimulai dari saluran Penghubung (Phb) Abdul Muis. Dari sana, pasukan Katak masuk dan menemui tiga gorong-gorong berdiameter 1 meter.

Setelah diamati, ada salah satu gorong-gorong yang berasal dari arah Istana, yang kondisinya lumpuh karena lumpur keras.

Dengan senter, beberapa anggota pasukan Katak yang turun sempat mengamati gorong-gorong tersebut. Lumpur keras itu menyumbat hampir 80 persen diameter gorong-gorong.

Di belakang lumpur keras itu tidak terlihat air, hanya tanah sejauh mata memandang. Tidak diketahui sejak kapan saluran air dari arah Istana itu mampet.

Kemudian, dua gorong-gorong di depan Gedung Berdikari disusuri. Lorong ini juga mempunyai cabang ke arah Istana. Dari 12 orang, hanya tiga orang yang masuk.

Kompas.com hanya dapat sampai di mulut gorong-gorong karena untuk masuk ke sana memerlukan baju selam khusus dan tabung oksigen.

Setelah beberapa menit, tiga anggota pasukan Katak keluar. Laporan pandangan mata mereka ternyata menemukan lumpur yang sama seperti yang dilihat di salah satu gorong-gorong arah Istana, yang lumpuh akibat lumpur keras.

"Keluarnya di depan Istana karena yang ke arah Istana mentok ada lumpur keras. Sudah ditutupi sekitar 80 persen, makanya kita langsung naik," kata seorang anggota pasukan Katak di lokasi, Kamis (3/3/2016).

Ia mengatakan, masuk ke gorong-gorong dapat dilakukan dengan cara merayap seperti berenang. Kondisi gorong-gorong di depan Gedung Berdikari juga setengahnya digenangi air.

Ia mengaku tak menemukan benda asing yang menyumbat gorong-gorong selain lumpur dan sampah.

"Benda asing enggak ada," kata dia.

Kompas TV Petugas Bersihkan Ratusan Kg Sampah Kabel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com