Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Siap Ikuti Penyidikan Polisi Terkait Temuan Bungkus Kabel

Kompas.com - 04/03/2016, 21:07 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengatakan akan mengikuti proses penyidikan polisi yang sedang berjalan terkait temuan bungkus kabel dalam jumlah besar di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (Disjaya), Mambang Hertadi, mengemukakan hal itu kepada Kompas.com, Jumat (4/3/2016).

"Saat ini, penyidik masih melakukan penyidikan dari bukti yang ada. PLN taat akan hukum dan membantu agar semuanya menjadi terang," kata Mambang.

Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian telah menyatakan bahwa bungkus-bungkus kabel yang menyumbat selokan di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan mirip bungkus kabel milik PLN.

PLN mencari sampel untuk menganalisis bahan yang ditemukan petugas pekerja harian lepas (PHL) Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat itu. Ada beberapa kriteria yang dapat dipakai untuk dijadikan bahan evaluasi.

Dari hasil sampel yang didapat, kupasan bungkus kabel itu merupakan armor atau pelindung kabel.

"Jadi, kalau ada kabel, lapis dalam itu kabel intinya. Kemudian, ada karet plastik, terus dilapisi lagi oleh bungkusan karet yang lain, baru dilapisi armor supaya terjaga dari barang tajam atau benda keras, kemudian dilapisi karet luar," kata Mambang.

Ia menjelaskan, armor memiliki nilai dan bisa dijual. Meski tak menyebut rincian harganya, ia menyebut hasil penjualan bungkus kabel sebanyak 12 truk yang dikumpulkan dapat digunakan untuk biaya jalan-jalan.

PLN pun berjanji bakal memberi sanksi tegas jika kontraktornya terbukti melakukan kesalahan.

"Jika memang terbukti vendor PLN yang melakukan itu, kami akan kasih sanksi mereka. Kami blacklist. Jika itu vendor, enggak mungkin juga buang-buang armor karena itu ada nilainya," kata Mambang.

Kompas TV Kapolda Duga Sampah Kabel Milik PLN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com