Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan Kabel di Gorong-gorong Bukti Pemantauan Saluran Air yang Buruk

Kompas.com - 06/03/2016, 08:05 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Fahira Idris mengatakan temuan kulit kabel mencapai belasan truk di sepanjang selokan Jalan Medan Merdeka Selatan ini menandakan masih buruknya pemantauan saluran air di Jakarta secara berkala.

"Temuan kulit kabel ini bukti pengelolaan drainase Jakarta buruk. Seharusnya menjelang musim hujan, pengecekan semua saluran air dilakukan setiap hari, terlebih di Medan Merdeka Selatan yang kita tahu area ring satu," kata Senator Asal Jakarta ini melalui keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu, (6/3/2016).

Fahira mengatakan terlepas dari dugaan sabotase atau tidak, tidak mungkin secara tiba-tiba saluran air bisa tertimbun oleh kulit kabel jika dicek setiap hari.

Menurut dia jika benar saluran air disabotase, tentunya memakan waktu yang cukup lama untuk meletakkan kabel sebanyak 12 truk. (Baca: Setelah Temuan Bungkus Kabel, Selokan di Seluruh Jakarta Akan Rutin Dicek)

Dinas Tata Air Pemprov DKI Jakarta sebagai pihak terkait diharapkan dapat memastikan tidak ada hambatan di semua got, selokan dan saluran air lainnya sehingga genangan air akibat hujan bisa mengalir lancar dan banjir bisa dihindari.

Selain itu, saluran air tersumbat, pompa yang tidak berfungsi, listrik mati bahkan tuduhan sabotase tidak menjadi alasan ketika banjir datang jika Pemprov DKI melakukan pemetaan permasalahan sebelum musim hujan.

"Tata ruang Jakarta yang amburadul ditambah usia drainase yang sudah terlampau lama serta pengelolaan (drainase) yang tidak baik membuat banjir akan terus menyapa warga," ujar Fahira.

Ia menegaskan jika hasil evaluasi sistem drainase di Jakarta harus dirombak total, perubahan tersebut harus menjadi program jangka pendek mengingat waktu yang sudah mendesak.

Fahira menambahkan penanganan banjir dilakukan secara komprehensif tidak hanya sekadar proyek pengadaan pompa, genset, tanggul dan betonisasi yang tidak membebaskan Jakarta dari banjir.

Sebelumnya, penyidik Polda Metro memeriksa saksi dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero terkait kasus sampah bungkusan kabel yang menyumbat aliran air di saluran gorong-gorong kawasan Jalan Medan Merdeka.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Mujiyono menduga sampah bungkusan kabel merupakan aksi pencurian atau sengaja membuang gulungan kabel dan saat ini penyidik masih menyelidiki instansi atau perusahan yang memasang kabel bekas serta pelaku yang membongkar kabel dari pembungkusnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com