Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua PRT Lapor Polisi Disiksa Majikannya yang Artis Sinetron

Kompas.com - 18/03/2016, 09:43 WIB
BEKASI, KOMPAS.com - Dua pembantu rumah tangga (PRT) di Bekasi mengaku telah mendapat tindak kekerasan oleh majikannya di Perumahan Prima Lingkar Asri, Jalan Caman Raya Blok B1 No 11, Jatibening, Pondokgede, Kota Bekasi.

Dugaan penganiayaan itu dilakukan oleh pemain sinetron berinisial ASM alias Cima dan kakaknya yang berinisial N.

Kedua korban, Tiara (22) asal Tulung Bawang Lampung dan Salimah (43) asal Banyumas Jawa Tengah itu, melaporkan perlakuan majikannya ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Bekasi Kota.

Terungkapnya kasus penganiayaan ini bermula dari warga di sekitar rumah pesinetron Cima yang kerap mendengar jeritan kesakitan dari asisten PRT, Tiara.

Saat situasi rumah sepi, warga lalu mendatangi rumah tersebut dan menanyakan sumber rintihan itu.

Lalu betapa terkejutnya, warga begitu mendapat penuturan korban, bahwa mereka menjadi korban kekerasan oleh majikannya.

Warga setempat lalu mendampingi korban untuk melaporkan kejadian ini ke kepolisian setempat.

Kepada warga, Tiara mengaku, perlakuan kejam dan kasar yang diterimanya itu terjadi sejak empat bulan terakhir. Menurut dia, majikannya itu kerap melakukan tindakan kekerasan seperti menjambak rambutnya, menendang, memukul bahkan menggunting rambutnya dengan kasar.

"Tak hanya itu, saya juga belum digaji selama lima bulan dan sering dikasih makanan sisa," ucap Tiara kepada wartawan, Kamis (17/3/2016).

Tiara menyebut, aksi kekerasan itu dipicu karena masalah sepele. Dia yang kerap dipanggil oleh majikannya, terkadang telat untuk menghampiri kedua pelaku. Kedua majikannya, lalu tersulut emosi dan menjambak rambut dan menendang bagian tubuhnya.

Sebenarnya, kata Tiara, pembantu di rumah itu ada tiga orang. Hanya saja, saat diselamatkan warga, Marni (19), ditahan oleh majikanya tersebut. Sehingga, yang dibawa warga hanya dua pembantu rumah tangga tersebut.

"Marni malah lebih parah mendapatkan perlakuan kasar, pokoknya kami sudah diperlakukan seperti binatang," tambah Tiara.

Tiara menambahkan, setiap bulan gaji yang harus diterima mereka mencapai Rp 2,7 juta. Namun diawal bulan hanya digaji Rp 1,2 juta dan bulan keduanya Rp 1,8 juta.

Setelah dua bulan itu, para pembantu rumah tangga tersebut tidak pernah digaji dan disekap di dalam rumah tanpa diperbolehkan keluar sama sekali.

Tiara mengaku, sebenarnya majikan asli di rumah itu adalah orangtua dari ASM dan kakaknya N. Sayangnya, setiap kedua anaknya melakukan tindakan kekerasan, orangtuanya hanya diam dan membiarkan saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com