Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Korban Jatuhnya Helikopter TNI AD Tiba di RS Polri

Kompas.com - 21/03/2016, 16:49 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jenazah sejumlah korban jatuhnya helikopter TNI AD di Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (20/3/2016), tiba di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (21/3/2016). 

Jenazah tiba di RS Polri dengan diantar ambulans dari Bandara Halim Perdanakusuma. (Baca: Panglima TNI: Semua Korban Heli Jatuh Dimakamkan di TMP Kalibata)

Pantauan Kompas.com, lebih dari 15 ambulans mulai berdatangan ke arah kamar jenazah RS Polri sekitar pukul 15.30 WIB. 

Petugas khusus kemudian mengangkat peti jenazah dari dalam ambulans dan memasukkannya ke ruang transit jenazah di RS Polri. 

Peti jenazah yang dibawa masuk terlihat sudah dalam balutan kain merah putih.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Jenazah korban jatuhnya helikopter Bell 412 EP milik TNI Angkatan Darat tiba di Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto, Jakarta Timur, Senin (21/3/2016). Helikopter yang jatuh di atas perkebunan di Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisi, Sulawesi Tengah, Minggu lalu, menewaskan 13 anggota TNI.
 Belum diketahui apakah ke-13 jenazah korban helikopter jenis Bell 412 EP dengan nomor HA 5171 yang jatuh itu sudah tiba di RS Polri atau belum. 

Sebab, petugas mensterilkan area tibanya jenazah dari awak media hingga jarak 50 meter. Jenazah yang dibawa ini rencananya akan melalui proses identifikasi terlebih dahulu. 

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Ajun Komisaris Besar Jayus Suryanta sebelumnya menyatakan, meskipun jenazah sudah bisa dikenali, proses identifikasi melalui pencocokan ante-mortem dan post-mortem akan tetap dilakukan. 

Hal ini merupakan standar DVI internasional dan nasional. Pihaknya akan mencocokkan data pada korban dengan pihak keluarga. (Baca: Peti Jenazah untuk Korban Helikopter Jatuh Disiapkan di RS Polri)

"Nanti semua lewati prosedur ante-mortem dan post-mortem. Sekalipun dikenali juga tetap harus, dan itu sudah prosedur DVI internasioanal dan nasional," kata Jayus, Senin siang.

Kecelakaan helikopter itu merenggut 13 orang penumpangnya. Korban tewas yang dirilis Mabes TNI yakni Danrem 132/Tadulako Kol Inf Saiful Anwar, Mayor Inf Faqih, Kapten Dr Yanto, Kolonel Inf Heri, Kolonel Ontang, Prada Kiki, Letkol CPM Tedy, Kapten CPM Agung, Lettu CPM Wiradi, Letda CPM Tito, Sertu Bagus, Serda Karmin, dan Pratu Bangkit. 

Kecelakaan helikopter itu sejauh ini diduga faktor cuaca buruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com