Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Perintahkan Delman di Monas Pindah ke Ragunan dengan Alasan Ini

Kompas.com - 21/03/2016, 18:03 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginstruksikan delman-delman yang beroperasi di Monumen Nasional (Monas) dipindah ke Ragunan, Jakarta Selatan.

Sebab, menurut dia, kuda-kuda yang digunakan penarik delman di sana diketahui menderita penyakit berbahaya yang dapat menulari manusia. (Baca: Ada Penyakit Berbahaya, Pemprov DKI Jakarta Larang Delman Beroperasi di Monas).

"Dari 30 ekor (kuda) lebih, 28 ekor (kuda) mengandung penyakit yang bisa mematikan manusia. Ya takut dong saya karena ada virus," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (21/3/2016).

Basuki kemudian bertanya solusi permasalahan tersebut kepada Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (DKPKP) serta Dinas Kesehatan.

Berdasarkan hasil diskusi dengan dinas tersebut, maka Basuki meminta kuda-kuda di Monas dipindahkan ke Ragunan.

"Karena di sana ada dokter hewan jadi kudanya bisa dirawat dan disembuhin di sana," kata Basuki.

Dengan demikian, menurut dia, kesehatan kuda akan mudah terawasi.

"Daripada di Monas, itu mereka buang air dan kotoran sembarangan. Makanya dipindah saja ke Ragunan, ada dokter bisa sering awasi kesehatan mereka," sambung Basuki.

Pemprov DKI Jakarta melarang pengoperasioan delman di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, mulai Senin (21/3/2016).

Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari temuan puluhan kuda delman terinfeksi parasit ganas oleh Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI Jakarta, belum lama ini.

Secara terpisah, Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Darjamuni memastikan, 28 kuda yang positif terinfeksi parasit ganas mematikan telah ditangani dengan diberi semacam obat cacing dan diamankan di tempat penampungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com