Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahmad Dhani Tak Sakit Hati jika Tidak Jadi Diusung PKB

Kompas.com - 21/03/2016, 20:12 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Musisi Ahmad Dhani mengaku tidak sakit hati jika dirinya akhirnya tidak jadi diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk jadi calon gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2017.

"Saya enggak sakit hati jika Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB) nantinya memundurkan saya. Saya sudah paham partai itu gimana," kata Dhani di kediamannya di Pinang Mas 3, Jakarta Selatan, Senin (21/3/2016). (Baca: PKB Lirik Ahok, Bagaimana dengan Ahmad Dhani?)

Dhani menilai, tidak terlalu penting dirinya akan diusung menjadi calon gubernur DKI Jakarta atau tidak. Menurut dia, yang paling penting adalah memantau jalannya proses demokrasi pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Jadi jangan tanya sama saya. Semua keputusannya itu ada di ketum (ketua umum)-nya. Tanyalah sama Ketum PKB Jakarta Hasbiallah (Ilyas) atau Ketum PKB Pusat Muhaimin Iskandar," kata Dhani.

PKB sebelumnya mengisyaratkan akan mengusung Ahmad Dhani dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Dhani pun telah menyambut baik tawaran tersebut. Dhani bahkan telah berkunjung ke sejumlah lokasi di Jakarta, antara ke kawasan Kalijodo sebelum lokasi itu ditertibkan, dalam rangka pencalonan tersebut.

Namun kini arah dukungan PKB justru bercabang. Nama Gubernur petahan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dilaporkan populer di kalangan kader PKB di tingkat kecamatan. Ahok sendiri pun menyatakan bahwa PKB kemungkinan akan mendukung dirinya. (Baca: Ahok Beri Sinyal Dirinya Juga Akan Didukung oleh PAN dan PKB)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com