JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto menyatakan bahwa Jakarta masih membutuhkan sistem three in one.
Sebab, menurut dia, sistem yang sudah diterapkan sejak 2003 ini dapat mengurangi kemacetan. (Baca: Uji Coba Tanpa "Three in One" Sepekan, Dishub DKI Siapkan Ratusan Bus Gratis)
"Sistem three in one ini sudah mampu mengatasi kemacetan mulai dari Sudirman, Thamrin, kawasan patung kuda, sampai dengan bundaran Senayan," ujar Budiyanto saat dihubungi wartawan, Jakarta, Senin (4/4/2016).
Selain di kawasan itu, dia melanjutkan, three in one dinilai efektif mengurangi kemacetan di kawasan Kuningan hingga Semanggi.
Meskipun demikian, ia tak menampik adanya masalah sosial yang timbul dari three in one , yakni keberadaan para joki.
"Sesuai dengan peraturan daerah mengenai ketertiban umum itu, seseorang tidak diperbolehkan menggunakan jasa joki. Pengendara kendaraan umum juga tidak boleh menggunakan jasa joki," katanya.
Mulai Selasa (5/4/2016), uji coba penghapusan three in one diberlakukan. (Baca: Mulai Besok, "Three in One" Ditiadakan Selama Sepekan)
Setiap kendaraan akan bebas melintas di kawasan Jalan Sudirman, Thamrin, Medan Merdeka Barat, HR Rasuna Said, Sisingamangaraja, Majapahit, dan Jalan Gatot Subroto.
Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Budiyanto menyampaikan, uji coba penghapusan three in one ini akan berlangsung selama sepekan.
Uji coba dilakukan untuk menghitung kepadatan arus lalu lintas.
"Akan diperhitungkan kondisi saat three in one ditiadakan dan sebelumnya," kata Budiyanto kepada Wartakotalive.com, Senin pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.