Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Bulan Bintang Berencana Pidanakan Ahok

Kompas.com - 07/04/2016, 09:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Bulan Bintang (PBB) tidak terima dengan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menuding partai tersebut hendak mengubah Pancasila.

Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PBB Jamaluddin mengatakan, pernyataan Basuki alias Ahok adalah tidak berdasar dan tidak sesuai dengan fakta sejarah.

PBB menyayangkan hal tersebut.

"Partai Bulan Bintang secara sungguh-sungguh mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum seperlunya," ujar Jamaluddin di Kantor DPP PBB, Jakarta Selatan, Rabu (6/4/2016).

Ahok, menurut Jamaluddin, bisa dilaporkan karena menyebarkan berita bohong atau bisa juga dilaporkan atas tuduhan melakukan fitnah.

Dia mengatakan, partai masih mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi sembari menunggu dinamika yang terjadi seputar dunia perpolitikan Indonesia.

"Satu dua minggu inilah (kami putuskan)," ujarnya. (Baca: PBB Sesali Pernyataan Ahok soal Keinginan Ubah Pancasila)

Pernyataan Ahok yang merendahkan PBB itu dilontarkan saat ia meresmikan ruang publik terpadu ramah anak di Jakarta Timur.

Ketika itu, Ahok mengatakan, "Orang Partai Bulan Bintang itu ingin ubah Pancasila." (Baca: Ahok Minta Menlu Ajukan Rekomendasi Pencopotan Adik Yusril dari Jabatan Dubes)

Pernyataan Ahok itu dipicu oleh pernyataan Yusron Ihza Mahendra di media sosial yang menyebut sebagai berikut:

"Kasihan kan Tionghoa yang lainnya, yang baik-baik dan/atau yang miskin, kalau ada yang mau membantai atau menjarah, mereka nggak bisa kabur keluar negri. Tolong jaga Bhinneka Tunggal Ika dan sama-sama membangun harmoni dalam keberagaman."

Padahal, Yusron yang merupakan kader PBB itu sama sekali tidak membawa atribut partai.

PBB sendiri, menurut Jamaluddin, tidak memberi sanksi apa-apa terhadap Yusron karena tidak mewakili partai. (Nurmulia Rekso Purnomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com