JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Syura Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban menilai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok melibatkan partainya terkait masalah Ahok dengan Yusron Ihza Mahendra. Padahal, Kaban menilai pernyataan Yusron di media sosial twitter tidak terkait dengan PBB.
"Misalnya dia (Ahok) tidak cocok dengan pikiran Yusron, Yusron mengutip tulisan Pak Surya Prabowo, tapi kemudian Ahok narik itu ke partai, itu tidak pas, tidak bijak ya," kata MS Kaban, dalam konferensi pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PBB, Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (6/4/2016).
Sehingga, kata Kaban menilai, jika Ahok bermasalah dengan personal, partainya tidak perlu dibawa-bawa.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Harian PBB Jamaluddin Karim. Jamaluddin menyatakan, pernyataan Yusron tidak mewakili PBB.
"Bahwa pernyataan saudara Yusron Ihza yang dimuat dalam media sosial sedikitpun tidak menyinggung dan mengkaitkan pribadinya dengan Partai Bulan Bintang. Saudara Yusron Ihza hanya ingin mengajak untuk merenung pernyataan Letnan Jendral (Purn) Yohanes Suryo Prabowo," ujar Jamaluddin.
Jamaluddin menyesalkan pernyataan Ahok, dan berencana melaporkan Ahok ke Mabes Polri.
Sebelumnya, pernyataan Yusron di twitter membuat Ahok mengajukan rekomendasi pencopotan Yusron Ihza Mahendra dari jabatannya sebagai Duta Besar Indonesia untuk Jepang ke Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Menurut Basuki, orang seperti Yusron tidak pantas menempati jabatan sekelas dubes. Yusron kebetulan adalah adik kandung dari pendiri Partai Bulan Bintang yang juga bakal calon gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra.
"Jangan taruh orang yang mau ubah sila pertama Pancasila. Orang Partai Bulan Bintang itu pengin ubah Pancasila kayak Masyumi. Itu masalah," kata Ahok di Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (30/3/2016).
Pada Selasa (29/3/2016), Yusron sempat berkicau melalui akun Twitter miliknya, @YusronIhza_Mhd. Dalam kicauannya, Yusron menyoroti kepemimpinan Ahok yang ia anggap arogan.
Menurut Yusron, kepemimpinan Ahok yang arogan berpotensi membahayakan masyarakat etnis tertentu. Pernyataannya itu menambahkan pernyataan mantan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal (Purn) Johannes Suryo Prabowo yang juga sempat melontarkan hal senada.
Sementara itu, Ahok menganggap tindakan Yusron sebagai tindakan pengecut yang hanya bertujuan meningkatkan suara untuk kakaknya, Yusril.
"Kalau masyarakat percaya kan dapat suara. Menjual agama itu kan tindakan pengecut dan sebenarnya menghina Tuhan. Tuhan saja enggak rasis. Kamu Islam, saya Kristen, tetapi menghirup udara yang sama oleh Tuhan," ujar Ahok.