JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra Prabowo Soenirman membantah bahwa olahraga golf menentukan kenaikan jabatan PNS DKI. Prabowo yang sempat menjadi pejabat eselon II ketika kepemimpinan mantan Gubernur DKI Sutiyoso bercerita sistem kenaikan jabatan ketika itu justru lebih baik.
Pada era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, perombakan PNS DKI terjadi begitu cepat seolah tanpa pikir panjang. Basuki langsung yang merombak pejabat.
"Kalau dulu yang menentukan naik pangkat atau tidak itu sekda sebagai ketua Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan). Enggak bisa kayak sekarang dari camat langsung ke kepala dinas," ujar Prabowo di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Rabu (27/4/2016).
Padahal, Sutiyoso merupakan salah satu gubernur yang disebut suka bermain golf oleh Ahok. Di mata Ahok, golf juga dinilai sebagai olahraga untuk melobi soal jabatan.
Prabowo pun mengomentari ucapan Ahok yang mengatakan bahwa Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budihartono dan Sekretaris Daerah DKI Saefullah dulu sulit naik pangkat.
Prabowo mengatakan, hal tersebut bukan karena Heru dan Saefullah tidak masuk ke geng golf, melainkan karena usia mereka ketika itu masih muda. (Baca: Rustam Effendi Menambah Daftar Panjang Pejabat DKI yang Mundur di Era Ahok)
"Pak Heru dulu umurnya berapa sih? Kalau ditarik 10 tahun ke belakang, Pak Heru mungkin masih berumur 30 tahunan, ya enggak mungkin dong langsung eselon II," ujar Prabowo.
Saat era Sutiyoso, kata Prabowo, permainan golf merupakan cara untuk mendekatkan diri dengan anak buah. Prabowo mengatakan, Sutiyoso juga ikut bermain tenis jika ada anak buahnya yang gemar tenis.
"Makanya Bang Yos itu pendekatannya sangat humanis, bukan cuma lewat WhatsApp doang. Orang itu kan perlu disentuh," ujar Prabowo. (Baca: Sutiyoso Kecewa Ahok Sebut Golf Tentukan Karier Pejabat DKI)