JAKARTA, KOMPAS.com - Penculikan terhadap Alfian Elvis Rapi oleh kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina membuat pihak keluarga menjadi trauma. Istri Alfian, Youla Lasut mengaku sangat khawatir jika suaminya kembali berlayar untuk bekerja.
"Mungkin di setiap orang trauma itu ada ya, Tapi karena panggilan kerjanya seperti itu jadi mungkin kita nanti bicarakan lagi dengan Bapak Alfian," ujar Youla di kediamannya, Jakarta Utara, Senin (2/5/2016).
Youla mengatakan, ia dan keluarga saat ini belum memutuskan apakah mengizinkan Alfian untuk kembali berlayar atau tidak.
"Tapi mungkin tunggu beberapa bulan lagi gitu, bulan atau minggu baru dia bekerja lagi atau gimana. Karena dia yang merasakan, gak mungkin saya memaksakan," ujar Youla.
Saat ini, Alfian tengah diperiksa kesehatannya di RSPAD, Jakarta Pusat. Saat tiba di Jakarta, Youla mengaku berkomunikasi dengan Alfian melalui telepon hingga video call.
Youla menceritakan saat berkomunikasi dengan suaminya, Alfian sempat menanyakan kabar orangtua dan anaknya. Bahkan sesekali Alfian sempat bercanda..
Youla dan keluarga mengaku belum bisa menemui Alfian secara langsung karena terkendala prosedur yang ketat.
"Kita hanya menunggu kepastian dari perusahaan. Sebenarnya udah gak sabar. Ya, gimana perasannya istri menunggu suaminya seperti apa kan. Tapi kita ikutin aja," ujar Youla.
Kepala kepolisian Jolo Filipina, Junpikar Sitin sebelumnya mengatakan, 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf dibebaskan pada Minggu (1/5/2016).
Beberapa orang tak dikenal mengantar para sandera kru kapal tunda itu ke kediaman Gubernur Abdusakur Tan Jnr di Pulau Jolo di tengah hujan lebat.
Setelah diantar ke depan kediaman Gubernur Sulu, mereka lalu dibawa masuk dan disuguhi makanan.