JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Luar Batang yang melakukan unjuk rasa di depan Balai Kota DKI hari ini didominasi oleh para remaja tanggung. Mereka fasih berbicara mengenai kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akan menertibkan warga Luar Batang.
"Coba Ahok tinggal di kapal, tahan enggak. Coba sono tinggal di rusun, lo pasti kesel. Beraninya di TV doang lo. Orang udah susah dibikin makin susah," ujar salah seorang anak, Usman, di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (3/5/2016).
Ada pula Sadam yang fasih mengkritik Ahok layaknya orang dewasa. Dia mengatakan, kediamannya di Luar Batang kini sudah diberikan SP1. Dia juga bingung dengan langkah Ahok yang ingin mempertahankan Masjid Luar Batang namun menggusur warganya.
"Lah masjid kagak ada orangnya, siapa yang mau shalat di sana," ujar Sadam.
Pedemo dari Luar Batang itu sempat bersikap sedikit anarkistis. Anak-anak remaja itu menggoyang-goyangkan pagar Balai Kota yang menghalangi mereka.
Selain itu, mereka sempat melemparkan botol air mineral ke dalam Balai Kota. Mereka juga menaiki pagar Balai Kota dan mengibarkan bendera dari sana.
Polisi yang berjaga hanya mengawasi mereka dan menandai wajah-wajah mereka. Untungnya, aksi anak-anak itu tidak semakin ricuh.