Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Rekayasa Lalu Lintas "Long Weekend" pada 4-8 Mei 2016

Kompas.com - 03/05/2016, 12:59 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat libur panjang atau long weekend, sebanyak 127.000 kendaraan diperkirakan akan keluar dari Jakarta menuju luar kota. Untuk mengantisipasi kemacetan, pihak kepolisian akan melakukan rekayasa lalu lintas saat long weekend.

Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto mengatakan, kepadatan arus lalu lintas diperkirakan akan terjadi di jalan nasional dan tol dalam kota yang mengarah ke luar kota.

Selain itu, diperkirakan juga, kemacetan akan terjadi di tempat-tempat ibadah, tempat rekreasi, dan pusat perbelanjaan. Untuk itu, pihaknya akan melakukan rekayasa lalu lintas sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.

"Pengaturan arus lalu lintas (kendaraan pribadi) dan angkutan jalan pada tempat rekreasi dan peribadatan akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi lapangan atau bersifat situasional," ujarnya melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Selasa (3/5/2016).

Budiyanto mengatakan, untuk pengaturan arus lalu lintas dalam tol, pihaknya akan menyiapkan rencana kontinjensi tahap I hingga tahap III.

Tahap pertama dilakukan apabila terjadi antrean pada gerbang tol sepanjang 5 kilometer. Pihaknya akan menerjunkan petugas pembantu untuk membagikan tiket tol dengan sistem jemput bola.

Selanjutnya, apabila masih tetap terjadi kepadatan arus lalu lintas dan antrean kendaraan sepanjang 5 kilometer jelang rest area sehingga kendaraan hanya bisa melaju dengan kecepatan maksimal 5 kilometer per jam, pihaknya akan memberlakukan contraflow dan buka tutup pintu keluar tol.

Tahapan ketiga, apabila kemacetan masih terjadi setelah dua cara tadi diterapkan, pihaknya akan memberlakukan pengalihan arus lalu lintas dari dalam tol menuju jalan arteri.

"Kontinjensi tahap III akan dilakukan jika kepadatan dalam tol luar biasa atau ruang lalu lintas mengalami overcapacity yang menyebabkan arus lalu lintas sampai stuck," ucapnya.

Budiyanto menuturkan, para personel sudah mulai diterjunkan pada Rabu (4/5/2016) siang untuk pemantauan, penjagaan, dan pengaturan arus lalu lintas.

Kompas TV Ruang Tol Cikampek Masih Terpantau Padat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com