Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril Bela Korban Gusuran, Tak Ada Jaminan Dia Terpilih

Kompas.com - 04/05/2016, 10:12 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit, menilai dukungan warga Bidaracina, di Jatinegara, Jakarta Timur, terhadap Yusril Ihza Mahendra, memberi keuntungan bagi popularitas mantan Menteri Hukum dan HAM tersebut.

"Iya, mendapatkan tambahan dukungan, jadi ada keuntungan di popularitas Yusril karena masyarakat yang menolak daerahnya digusur atau dipergunakan, sekarang bisa melawan. Artinya bisa menolak pekerjaan itu (sodetan)," kata Arbi, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/5/2016).

Dukungan itu muncul setelah Yusril, yang juga Ketua Pembina tim Advokasi Bulan Bintang itu, memenangkan gugatan warga atas SK Gubernur DKI nomor 2779/2015 tentang Perubahan SK Gubernur DKI Jakarta nomor 81/2014 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Inlet (jalur masuk) Sodetan untuk Ciliwung-KBT.

Tetapi, Arbi menyatakan, bahwa dukungan tersebut belum bisa mewakili seluruh masyarakat Jakarta.

"Itu kan boleh dikatakan cuma dilingkungan di situ ya. Masalahnya (berbicara) Jakarta itu kan didominasi kelas menengah," ujar Arbi.

Arbi menilai, masyarakat menengah atau atas di Jakarta, punya pandangan bahwa sodetan perlu untuk mengatasi banjir.

"Kalau anti-sodetan berarti membiarkan Jakarta banjir. Siapa yang mau kelas menengah, ke mana mobilnya lewat, ke mana motornya lewat (saat banjir). Tetap kelas mengah Jakarta akan mendukung Ahok," ujar Arbi.

Meskipun, jumlah penertiban di Jakarta ada di beberapa daerah, Arbi belum yakin jumlahnya mengalahkan populasi kelas menengah Jakarta.

"Masalahnya seperti yang saya bilang, Jakarta ini dikuasi kelas menengah atas," ujar Arbi.

Ia pun menyatakan, bukan jaminan masyarakat yang terkena penertiban, akan memilih Yusril di Pilkada DKI 2017 kelak.

"Tidak ada kepastian. Itu mobil Yusril sendiri (di Bidaracina) dirusak dicat," ujar dosen Universitas Indonesia itu.

Kompas TV Yusril Minta Doa Restu Ulama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com