Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Orang Kita" dan Kumpulan Bakal Cagub DKI yang Minim Peluang

Kompas.com - 19/05/2016, 06:47 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pekan lalu, musisi Ahmad Dhani membentuk sebuah komunitas relawan yang bernama "Orang Kita". Ahmad Dhani juga didaulat langsung menjadi ikon kelompok relawan tersebut.

Namun, komunitas relawan ini dibentuk bukan untuk mendukung Dhani maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI 2017. Dhani mengatakan, komunitas ini bertujuan untuk mendukung siapa pun cagub yang bisa menjadikan DKI Jakarta lebih beradab.

Ahmad Dhani merupakan salah satu figur yang namanya sempat mencuat sebagai bakal cagub. Dia pernah didatangi oleh pengurus DPD Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI Jakarta dan DPD Partai Gerindra DKI Jakarta di kediamannya.

Namun, kini tidak terdengar lagi sepak terjang Dhani dalam meraih posisi cagub. Dalam acara deklarasi Orang Kita, muncul juga mantan Menpora Adhyaksa Dault dan politisi PPP, Abraham Lunggana atau Lulung, dua orang yang namanya juga mencuat sebagai bakal cagub.

Namun, sampai saat ini, masih belum ada kepastian mengenai dukungan bagi Dhani, Adhyaksa, dan Lulung untuk dicalonkan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Ahmad Dhani sampai saat ini belum mendapat kejelasan mengenai partai yang mau meminangnya. Bahkan, PKB pun akhirnya membuka penjaringan bakal cagub DKI.

Adhyaksa pun sama. Sampai sekarang, belum ada partai yang meminangnya. Dia juga menolak mendaftar ketika partai-partai membuka proses penjaringan cagub.

Sementara itu, Lulung sudah mendaftar ikut penjaringan cagub di beberapa partai. Namun, elektabilitasnya dalam sejumlah survei tidak cukup tinggi.

Pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, berpendapat, kelompok relawan Orang Kita diisi oleh bakal cagub yang peluangnya minim.

"Saya pikir dari namanya kan kecenderungannya nama yang sempat mencuat jadi bakal cagub. Tetapi, ketika kita coba membaca survei dan kontestasi partai, memang harus diakui tokoh-tokoh itu bukan yang memiliki peluang kuat ya," ujar Yunarto kepada Kompas.com, Rabu (18/5/2016).

Bisa saja mereka bertiga menyadari hal itu. Tidak bisa mencalonkan diri sendiri, akhirnya mendukung siapa saja cagub yang bisa melawan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai petahana.

"Keinginan mereka maju kan karena tidak puas dengan Ahok. Maka, bukan tidak mungkin kecendrungannya di komunitas ini ya untuk mendukung yang lawan Ahok," ujar dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com