Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos: Sosialisasi Pembuatan Akta Lahir Harus Dilakukan Bersama

Kompas.com - 19/05/2016, 12:34 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga kurang mampu di Tanah Merah, Rawa Badak Selatan, Semper, Koja, Jakarta Utara, mengaku kurang mendapat sosialisasi mengenai cara membuat akta kelahiran anak. Karena itu, banyak warga yang telat mengurus akta kelahiran anaknya.

Menanggapi masalah tersebut, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta pengurus RT dan RW bersinergi untuk mensosialisasikan pembuatan akta kelahiran anaknya.

"Makanya saya sampaikan, ini kalau tingkat RT jalan, RW jalan, jadi semua akan bersinergi. Kalau kemudian Indonesia ini (jumlah penduduk) 252 juta, pasti kalau satu kementerian ngontrol itu ndak mungkin," kata Khofifah, saat memberikan akta lahir kepada anak jalanan di Gelanggang Olah Raga (GOR) Rawa Badak Selatan, Semper, Koja, Jakarta Utara, Kamis (19/5/2016).

Warga Tanah Merah ternyata ada juga tidak dapat mengurus akta lahir karena berkas yang tidak komplet seperti surat nikah yang terbakar akibat musibah kebakaran di lokasi itu beberapa tahun lalu. 

Khofifah mengatakan, seharusnya warga Tanah Merah tetap bisa mengurus akta lahir kalau mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Percepatan Peningkatan Cakupan Kepemilikan Akta Kelahiran.

Atau kalau tidak memiliki surat nikah karena terbakar, bisa membuat surat nikah baru.

"Kalau misalnya dirunut, akta nikahnya di mana, saya rasa di Kementerian Agama bisa dirunut ditanya dulu nikahnya di mana, file-nya dibuka kembali supaya bisa punya buku nikah yang baru," ujar Khofifah.

Mengenai kemudahan mengurus akta lahir, Khofifah mengatakan, kewenangan itu ada pada Kementerian Dalam Negeri. Pihaknya mengaku hanya bermitra dengan organisasi seperti PLAN International Indonesia, yang fokus mengurus masalah akta lahir.

"Itu Kemdagri, Kemendagri sudah punya Permendagri nomor 09 tahun 2016. Entar kalau saya masuk ke mana-mana ini apa ini, gitu," ujar Khofifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com