Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halaman Belakang Rumah Warga Berlan yang Dulu Luas, Kini Terkikis Aliran Ciliwung

Kompas.com - 24/05/2016, 12:48 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RW 03 Berlan, Kebon Manggis, Jakarta Timur, menceritakan kondisi halaman belakang rumah mereka yang terus terkikis air Sungai Ciliwung.

Dulu, menurut warga, setiap rumah yang berbatasan dengan Sungai Ciliwung memiliki halaman belakang yang luas.

Mereka bisa menanam tumbuh-tumbuhan dan memancing dari halaman. Namun, kebanyakan halaman rumah mereka kini terkikis air.

"Sekarang belakang rumah langsung kali, kalau dulu kan masih ada, bisa buat mancing-mancing. Tapi karena yang seberang (sungai) matok-matok, jadi yang sini kena kikis," ujar E, salah satu warga RW 03 Berlan saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (24/5/2016).

(Baca juga: Berlan Akan Digusur, Warga Minta Disediakan Rumah yang Layak, Bukan Rusun)

Warga mengatakan, air sungai mulai mengikis halaman belakang rumah mereka sejak banyak bangunan liar, yang didirikan di seberang sungai yang berbatasan langsung dengan rumah Warga Berlan.

Akibatnya, lebar sungai semakin sempit dan air pun mengikis tanah di belakang rumah mereka.

"Kan dulu tanah kita lebar, ada kali 8 meter 10 meter di belakang rumah, sekarang abis kekikis sama air. Dulu bisa nanam apa-apa, kalau sekarang buka pintu langsung air," kata warga RT 019 RW 03 yang enggan menyebutkan namanya.

Wanita paruh baya itu mengizinkan Kompas.com untuk melihat langsung bagian belakang rumahnya.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, bagian belakang rumah wanita itu memang berbatasan langsung dengan Sungai Ciliwung.

Pintu belakang rumahnya pun tak lagi bisa dibuka. Meski begitu, masih ada halaman belakang rumah warga yang belum habis terkikis air sungai. Halaman itu tampak dijadikan kebun meskipun tidak terlalu luas.

"Di belakang rumah saya masih ada kebunnya, tapi kebanyakan emang sudah habis kena air soalnya yang seberang maju-maju (mendirikan bangunan liar)," ucap Suhardiman, warga RT 008 RW 03.

Kini, lahan yang disebut milik Kodam Jaya itu sudah diserahkan Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana untuk ditertibkan Pemprov DKI Jakarta. Penertiban ini dilakukan terkait normalisasi Sungai Ciliwung.

(Baca juga: Ahok: Warga Berlan Bersedia Direlokasi)

Warga mengaku tidak menolak penertiban itu, tetapi mereka meminta hunian lain yang layak, bukan ditempatkan di rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

Terkait permintaannya itu, warga memasang beberapa spanduk di Kompleks RW 03.

Salah satu spanduk itu bertuliskan "Kami Para Purnawirawan/Warakawuri beserta Putra/Putri, Tetap Mendukung Proyek Normalisasi Kali Ciliwung Supaya Diberikan Tempat Tinggal yang Layak Huni Bukan Ditempatkan di Rusunawa".

Selain itu, ada spanduk lain berlatar merah dan putih bertulisan "Kami Warga RT 008/03 dan 019/03 Jangan Disamakan dengan Warga Kalijodoh dan Warga Kampung Pulo".

Adapun spanduk-spanduk itu sudah dipasang sekitar tiga bulan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com