Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datang ke PTUN, Nelayan Bawa Keranda Mayat

Kompas.com - 31/05/2016, 12:00 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan nelayan mulai berdatangan ke Pengadilan Tata Usaha Negara jelang putusan vonis gugatan terhadap reklamasi Pulau G. Para nelayan yang datang membawa atribut, salah satunya keranda mayat langsung menggelar unjuk rasa di depan kantor PTUN.

Pantauan Kompas.com, Selasa (31/5/2016) saat tiba dengan beberapa angkutan nelayan langsung meneriakan yel-yel menolak reklamasi. Nelayan menurukan dua replika keranda mayat dan sebuah replika perahu nelayan dan mengusungnya ke depan kantor PTUN.

Kedatangan puluhan nelayan langsung disambut puluhan personel polisi gabungan yang membentuk baris pengaman di pintu masuk PTUN. Di depan PTUN nelayan meneriakkan penolakan terhadap reklamasi.

"Tolak....tolak...tolak reklamasi...tolak relamasi, sekarang juga..," seru para nelayan.

Nelayan juga melakukan aksi teatrikal di depan PTUN. Aksi tersebut menggambarkan pengembang reklamasi yang mengusir nelayan.

"Pak Hakim jangan sia-siakan nelayan kecil ini. Kita makan dari hasil lautan dan sekarang enggak ada," seru seorang pengunjuk rasa. (Baca: Jelang Vonis Reklamasi, Puluhan Polisi Amankan PTUN )

Para nelayan membawa berbagai spanduk tuntutan menolak reklamasi. Di antaranya bertuliskan "Jangan tunda lagi stop komersialisasi dan privatisasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil" dan "Jangan tunda lagi 2,7 juta nelayan menolak reklamasi wilayah pesisir Jakarta".

Adapun sidang reklamasi hingga pukul 11.30 masih belum berlangsung. Petugas melakukan pengamanan ketat dengan mulai berdatangannya puluhan nelayan yang berunjuk rasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com