Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Detik-detik Penculikan Evelyn yang Terekam CCTV

Kompas.com - 03/06/2016, 13:35 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Evelyn Tiandy, murid kelas II sekolah dasar di Kabupaten Tangerang, diculik empat orang tak dikenal di depan ibu kandungnya. Peristiwa penculikan tersebut terekam kamera closed circuit television (CCTV) tempat perbelanjaan yang dikunjungi ibu dan anak itu.

Dari rekaman CCTV yang diputar korban di kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Jumat (3/6/2016), terlihat jelas detik-detik saat Evelyn yang masih berusia delapan tahun itu dibawa lari orang tak dikenal.

Ibu korban, Rita Tjoa (37), berdasarkan rekaman CCTV, terlihat keluar dari tempat belanja. Evelyn terlihat berjalan mengikuti ibunya dari belakang. Saat berjalan di halaman parkir kendaraan, seorang pria mengenakan topi, dengan gelagat melihat situasi, kemudian mendekat dari area parkir sepeda motor.

Rita terlihat tidak menyadari seorang pelaku penculikan mengikutinya. Si penculik sempat terlihat memberi isyarat melambaikan tangan. Tampaknya penculik itu memanggil temannya untuk mendekat.

Setelah dekat area parkir mobil, penculik berbadan cukup besar itu langsung memeluk Evelyn. Baru pada saat itu Rita menyadari penculikan tersebut.

"Anaknya sempat teriak... Mama... terus mamanya juga jerit Evelyn," kata pengacara Rita, Didik Siswanto, di kantor Komnas PA, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat siang.

Saat itu si penculik keburu kabur sambil menggendong Evelyn.

Masih dari rekaman CCTV, Rita terlihat mengejar pelaku yang berlari sambil menggendong putri semata wayangnya itu. Namun, dua pelaku lain langsung menghalau Rita dengan mendorongnya.

Rita sampai terjatuh di depan sebuah mobil yang sedang diparkir. Tidak begitu jelas, tetapi salah satu pelaku juga sempat jatuh, sebelum akhirnya menghilang dari sorotan CCTV.

Pelaku disebut kabur dengan mobil berwarna hitam.

Sebelumnya, Rita menuturkan, kejadian tersebut terjadi pada Selasa, 17 Mei 2016. Rita baru saja habis belanja bersama anaknya di minimarket tersebut. Saat sedang berjalan menuju area parkir mobil, tiba-tiba ada orang yang datang dan langsung mengambil Evelyn yang saat itu berjalan di belakang Rita.

"Enggak lama keluar menuju parkiran mobil, tiba-tiba ada orang yang langsung ambil anak saya," kata Rita, saat menuturkan kejadian penculikan tersebut, didampingi Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait, di kantor Komnas PA, di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (3/6/2016).

Pria penculik yang mengambil Evelyn tidak sendiri, tetapi beraksi bersama dua orang lainnya. Rita yang saat itu melihat anaknya digendong salah satu penculik berupaya mengejar. Namun, dua pelaku lain yang datang menghalau Rita.

"Saya didorong sampai jatuh," ujar Rita. (Baca: Saat Bersama Ibunya, Evelyn Diculik Empat Orang Tak Dikenal)

Rita sampai terluka di bagian kaki kanan akibat didorong salah satu penculik anaknya. Ia sudah berupaya meminta tolong masyarakat sekitar. Meski suasana cukup ramai, tetapi tak ada yang datang menolongnya.

Rita sudah berusaha mengejar, tetapi pelaku keburu kabur dengan sebuah mobil berwarna hitam.

"Saya tidak ingat jelas nomor polisinya, tetapi mobilnya berwarna hitam," ujar Rita.

Akhirnya, Rita melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Tangerang. Pihak kepolisian sudah menerima laporan Rita, tetapi hingga kini putri semata wayangnya itu belum ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com