Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Penumpang "Commuter Line" Meningkat Jelang Ramadhan

Kompas.com - 05/06/2016, 18:31 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah penumpang kereta commuter line tercatat meningkat beberapa hari menjelang bulan Ramadhan.

Hal itu diketahui dari data jumlah penumpang yang dihimpun dari sejumlah stasiun besar di Jakarta, seperti Stasiun Tanah Abang, Bogor, dan Jakarta Kota.

"Jumlah transaksi gate in dan gate out penumpang di tiga stasiun ini pada Sabtu (4/6/2016) meningkat sekitar tujuh sampai 30 persen," kata Manajer Komunikasi PT KRL Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa kepada Kompas.com, Minggu (5/6/2016).

Eva menjelaskan, di Stasiun Tanah Abang, jumlah penumpang meningkat hingga mencapai 136.214 orang. Angka ini meningkat 32,8 persen dibanding akhir pekan-pekan sebelumnya.

Sedangkan di Stasiun Bogor, ada 117.412 penumpang atau meningkat 7 persen. Di Stasiun Jakarta Kota sebanyak 65.408 penumpang atau sama dengan meningkat sebesar 27 persen.

Untuk menghadapi lonjakan penumpang, pihak PT KCJ menyebut telah menambah jumlah personel keamanan di tiap-tiap stasiun sebesar 24 orang di luar petugas yang biasa bekerja sehari-harinya di sana.

Juga petugas pelayanan ditambah, seperti di Stasiun Tanah Abang ditambah menjadi 16 orang, di Stasiun Bogor ditambah menjadi 15 orang, dan di Stasiun Jakarta Kota ditambah menjadi 16 orang.

"Untuk mengurai antrean transaksi di loket maupun vending machine, kami juga menyiapkan mobile point of sales (POS) di tiga stasiun tersebut," ucap Eva.

"Di Tanah Abang ada dua mobile POS, di Bogor ada tiga mobile POS, dan di Jakarta Kota ada empat mobile POS," tuturnya.

Eva juga menyarankan agar penumpang yang masih memakai Tiket Harian Berjaminan, agar langsung mengisi ulang relasi perjalanannya saat tiba di stasiun tujuan.

Hal itu dilakukan supaya saat bepergian lagi dengan KRL di hari yang sama, penumpang tidak perlu antre lagi.

Kompas TV Liburan, Jumlah Penumpang KRL Naik 15%
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com