JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi Djarot Syaiful Hidayat mengatakan, partainya tidak takut menghadapi siapa pun dalam Pilkada DKI 2017.
Sebab, kata Djarot, partainya memiliki kader sekaligus relawan yang loyal dan militan.
Dengan mesin partai semacam itu, PDI-P berhasil menduduki kursi pemerintahan.
Dalam konteks Pemilihan Kepada Daerah DKI Jakarta 2017 nanti, Djarot mengatakan, para kader ini akan mengambil bagian.
"Kamu tahu enggak kalau pilkada lalu ibu (Megawati Soekarnoputri) suruh, 'Hey kamu bantu ya ke Jakarta', pasti datang mereka untuk gotong royong. Makanya kami enggak pernah takut," ujar Djarot di Jakarta, Jumat (10/6/2016).
Meski demikian, orang yang diusung PDI-P pada akhirnya tidak sesuai dengan keinginan tiap-tiap kader.
Djarot memberi contoh, saat Pilkada DKI 2012, banyak kader yang dukungannya berat kepada Fauzi Bowo (Foke) sebagai petahana.
Hal ini karena Foke unggul dalam survei-survei kala itu.
"Ketika keputusan partai adalah Jokowi-Basuki. Prak, nurut semua," ujar Djarot.
Oleh karena itu, Djarot merasa, ada perbedaan mendasar dari kader sekaligus relawan PDI-P dengan relawan yang baru muncul dan hanya sesaat.
Relawan di partai lebih terorganisasi dan terikat aturan organisasi.
"Mereka punya cita-cita bersama yang enggak hanya seketika, saat pilkada berlalu langsung selesai. Mereka tidak dibayar. Inilah kekuatan dari PDI-P, loyalitas," ujar Djarot.
Saat Pilkada DKI 2017 nanti, Djarot mengatakan, relawan PDI-P dari daerah lain bisa ditarik ke Jakarta untuk sukseskan Pilkada DKI 2017.
Kekuatan untuk menyukseskan pilkada di Jakarta nanti juga bukan hanya datang dari kader.
Djarot mengatakan, anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P juga akan memiliki tugas khusus untuk mendulang dukungan.
"Belum lagi kami punya anggota DPR RI 109 (orang), itu bisa kami tugaskan satu orang mengorganisasi satu kelurahan. Jadi, mesin partainya jalan dan all out," ujar Djarot.
PDI-P tercatat memiliki 28 kursi di DPRD DKI. Jumlah kursi minimal bagi parpol yang ingin mengusung calon adalah 22 kursi.
Dengan demikian, PDI-P sebenarnya bisa mengusung sendiri calon tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.
PDI-P saat ini tengah melakukan penjaringan calon gubernur.