Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawan Disalahgunakan untuk Praktik Rentenir, 102 Koperasi di Depok Direkomendasikan Ditutup

Kompas.com - 13/06/2016, 15:37 WIB

DEPOK, KOMPAS.com — Sebanyak 102 koperasi di Kota Depok direkomendasikan untuk ditutup tahun ini.

Sebab, 102 koperasi tersebut diketahui sudah tidak aktif dan rawan disalahgunakan untuk praktik rentenir atau praktik menyimpang lainnya.

"Kami sudah rekomendasikan 102 koperasi tersebut ke Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah untuk dibubarkan," kata Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperasi, UMKM, dan Pasar (DKUP) Kota Depok, Matteo Da Silva, Senin (13/6/2016).

Menurut dia, 102 koperasi tersebut diketahui tidak lagi aktif berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan pihaknya sejak awal tahun ini.

"Di Depok, totalnya ada 639 koperasi. Dari jumlah yang ada 408 koperasi masih aktif dan 231 koperasi lainnya tidak aktif. Lalu dari 231 itu, 102 koperasi dipastikan dihapus karena sudah tidak menjalankan kegiatan sama sekali," sambung dia.

Matteo juga menyampaikan, koperasi di Depok dibagi menjadi lima jenis, yakni koperasi simpan pinjam sebanyak 395 lembaga, koperasi jasa sebanyak 25 lembaga, koperasi konsumen 160 lembaga, koperasi pemasaran 17 lembaga, dan koperasi produksi sebanyak 42 lembaga.

"Dari 408 koperasi yang aktif, hanya 83 koperasi yang menjalankan rapat anggota tahunan atau RAT. Selama ini, koperasi di Depok jarang ada yang setiap tahunnya melakukan RAT. Selain itu, banyak koperasi yang pengetahuannya masih minim," kata dia.

Menurut dia, kewenangan pembubaran koperasi ini berada di tingkat kementerian atau pemerintah pusat.

Dalam hal ini, Dinas Koperasi, UMKM, dan Pasar (DKUP) Kota Depok hanya menerbitkan rekomendasi.

Ia juga menyampaikan, jumlah koperasi di Depok terus mengalami penurunan. Pada awal Kota Depok berdiri pada tahun 1999, jumlah koperasi yang tercatat sebanyak 1.070 lembaga.

Setelah diverifikasi, hanya ada 690 koperasi yang aktif dan sampai saat ini jumlahnya terus menurun hingga 639 koperasi.

Kendati demikian, ia berharap koperasi di Depok dapat terus tumbuh di tengah perekonomian yang terus berkembang.

"Dengan koperasi diharapkan dapat meningkatkan penghasilan anggotanya melalui kegiatan usaha yang diadakan koperasi," kata Matteo.

(Budi Sam Law Malau)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com