Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spanduk Sandiaga-Saefullah Dipasang pada Acara PKB, Ini Kata Sandiaga

Kompas.com - 16/06/2016, 22:02 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Spanduk yang menggambarkan wajah politikus Partai Gerindra, Sandiaga Uno, dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah terpampang di lokasi acara buka puasa bersama dan silaturahim Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jalan KP Kapuk II, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Menanggapi spanduk ini, Sandiaga yang juga hadir dalam acara buka puasa bersama itu lantas memuji Saefullah.

"Bang Saefullah kan tokoh yang sangat mumpuni, sudah dibilang khatam di pemerintahan birokrasi dari awal sekali, dari awal sekolah dulu mengikuti jenjang, akhirnya mencapai jabatan tertinggi dalam birokrasi," kata Sandiaga, seusai acara tersebut, Kamis (16/6/2016) malam.

(Baca juga: "Kalau PKB Memutuskan bersama Pak Sandiaga Uno, Kemenangan Ada di Kita")

Sandiaga mengaku bahwa ia menghormati Saefullah. Ia menilai, Saefullah layak diusung PKB sebagai bakal calon pemimpin DKI Jakarta. Sandiaga pun mengaku bersedia apabila dipasangkan dengan Saefullah.

"Saya rasa beliau layak bila diusung oleh PKB karena suatu keinginan mengubah Jakarta menjadi lebih baik ke depannya dan merupakan kombinasi yang baik karena beliau sangat fasih di birokrasi, beliau mengerti topografi DPRD Jakarta, dan beliau didukung oleh PKB," ujar Sandiaga.

Dalam acara buka puasa bersama ini, Saefullah tidak hadir. Saefullah ditulis sebagai Ketua Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta dalam spanduk tersebut.

(Baca juga: Spanduk Saefullah-Sandiaga Uno Terpasang di Sejumlah Titik)

Sebelumnya, Sandiaga mengatakan bahwa Saefullah menawarkan diri untuk menjadi calon wakil gubernur pendamping dirinya.

Namun, Saefullah menampik kabar tersebut. Ia mengaku masih ingin fokus berkarier sehingga belum berpikir untuk terjun ke dunia politik.

Kompas TV Sandiaga Berikan 1.000 Al-Quran ke Tanah Datar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com