Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Tembak Sopir Angkot dan Penumpangnya di Bogor

Kompas.com - 04/07/2016, 09:41 WIB

BOGOR, KOMPAS.com  Seorang sopir angkutan kota (angkot) dan penumpangnya ditembak pengendara mobil saat melintas di Jalan Raya Mayjen Ibrahim Adji, Kelurahan Sindangbarang, Kota Bogor, Jawa Barat.

Peristiwa itu terjadi saat korban bernama Sapri (32), sopir angkot 03 jurusan Baranangsiang-Bubulak bernomor polisi F-1966-CB, sedang melaju dari arah Terminal Baranangsiang menuju Bubulak sekitar pukul 23.30 WIB, Sabtu (2/7/2016).

Saat itu ia tengah membawa penumpang bernama Soleha (46) yang juga menjadi korban.

Pada saat yang sama, pelaku berinisial ATW (23) yang masih berstatus mahasiswa di universitas swasta di Kota Bogor ini juga melaju dari arah yang sama.

"Kami amankan pelaku yang diduga melakukan penganiayaan menggunakan senjata rakitan jenis revolver. Motifnya pelaku emosi karena saling salip-menyalip dengan korban," kata Kapolres Bogor Kota AKBP Andi Herindra kepada TribunnewsBogor.com, Minggu.

Ia melanjutkan, pelaku yang merupakan seorang mahasiswa semester IV itu mengendarai mobil sedan Honda Civic bernomor polisi F 1502 RM. Saat salip-menyalip berlangsung, pelaku tersulut emosi dan langsung mengarahkan senjata ke arah mobil korban.

Pelaku melepaskan tembakan sekali ke arah mobil korban hingga pelurunya mengenai korban.

"Menembaknya pada saat masih di dalam kendaraan. Pistolnya jenis revolver rakitan, dan menurut pengakuan pelaku, senjata tersebut dibeli dari Bandung," terangnya.

Atas kejadian ini, korban Sapri mengalami luka di bagian pipi sebelah kiri tembus ke bagian mulut.

Sementara penumpang angkot, Soleha, mengalami luka di bagian pelipis kanan bawah akibat terkena pecahan proyektil peluru.

Keduanya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor.

Setelah mendapat laporan peristiwa tersebut, pihaknya langsung mencari keberadaan pelaku dan diketahui pelaku ada di rumahnya, yakni di Kompleks IPB 2, Desa Ciherang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Ada penumpang angkot lainnya yang mengenali pelat nomor pelaku. Dari situ kami kembangkan dan dalam waktu satu jam setelah kejadian, pelaku kami tangkap di rumahnya," tuturnya.

Polisi mengamankan satu unit senjata rakitan jenis revolver yang digunakan pelaku, serta lencana berlogo kepolisian.

Kini, pihaknya masih melakukan penyidikan lebih lanjut atas kasus itu.

Pelaku dijerat pasal berlapis, yakni Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata api dengan ancaman 20 tahun penjara dan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman dua tahun penjara.

(Tribunnews Bogor)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Megapolitan
Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Megapolitan
4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

Megapolitan
Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Megapolitan
Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Megapolitan
Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Megapolitan
Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Megapolitan
Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Megapolitan
Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya 'Ngikut'

Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya "Ngikut"

Megapolitan
Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Megapolitan
Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Megapolitan
HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com