JAKARTA, KOMPAS.com - Dari 44 peserta imunisasi di Rumah Sakit Harapan Bunda yang dipastikan jadi korban vaksin palsu, salah seorang di antaranya diketahui bernama Rizky Xavier Prayogo yang kini berusia 9 bulan.
Menurut keterangan neneknya, Ismiyati (58), pembayaran untuk biaya imunisasi Rizky selalu dilakukan di loket resmi.
(Baca juga: Pendataan Pasien Korban Vaksin Palsu di RS Harapan Bunda Sempat Ricuh)
Atas dasar itu, Ismiyati berkeyakinan bahwa penggunaaan vaksin palsu di RS Harapan Bunda bukan hanya perbuatan oknum, tetapi melibatkan pihak rumah sakit secara kelembagaan.
"Saya selalu membayar resmi di loket, Pak. Berarti ini ada permaian dari pihak rumah sakit, bukan hanya dari dokter yang bersangkutan saja," kata Ismi saat kedatangan satgas vaksin palsu di RS Harapan Bunda, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (16/7/2016).
Menanggapi hal itu, anggota satgas vaksin palsu, Komisaris Furqon Budiman menyatakan, saat ini pihak Kepolisian masih mencari fakta-fakta terkait kasus ini.
(Baca juga: Pelayanan RS Harapan Bunda Ditutup Saat Didatangi Ratusan Orang )
Ia menyatakan, tanpa fakta, pihak Kepolisian tidak bisa menuduh sembarangan. Oleh karena itu, ia meminta dukungan dari masyarakat selama pihak Kepolisian melakukan penyidikan.
"Jadi siapa pun yang apabila ditemukan dari fakta-fakta ini ada indikasinya ikut bermain, akan ditindak sesuai hukum yang berlaku," kata Kasubdit III Ditipideksus Bareskrim Polri ini.
Saat ini, sudah ada satu orang dokter RS Harapan Bunda yang ditetapkan sebagai tersangka.