Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Ganjil Genap, Belum Ada Lonjakan Kendaraan di Kantong Parkir Blok M

Kompas.com - 27/07/2016, 12:29 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Belum ada peningkatan kendaraan yang terparkir di kantong parkir kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (27/7/2016). Kantong parkir tersebut disediakan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta bersama Ditlantas Polda Metro Jaya untuk menghadapi uji coba pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil genap.

Pantauan di lokasi, sekitar pukul 10.00 WIB, hanya ada sekitar 50 kendaraan yang terparkir di kantong parkir tersebut. Menurut salah satu petugas parkir di lokasi, Ishak (53), belum ada dampak dari uji coba penerapan ganjil genap di lahan parkir itu.

"Ah biasa saja, tidak ada penambahan. Hari-hari biasa juga segini. Hari ini paling sekitar 50 mobil," ujar Ishaq, kepada Kompas.com, di lokasi, Rabu.

Kantong parkir tersebut disediakan untuk memfasilitasi masyarakat yang kendaraannya tidak bisa melintas saat penerapan sistem ganjil genap. Selain di kawasan Blok M, kantong parkir juga disediakan di Kota Tua, Jakarta Barat.

Adapun kantong parkir yang berada di kawasan Blok M terletak di Jalan Jalan Falatehan dan Jalan Sunan Kalijaga. Di dua lokasi tersebut sudah memberlakukan sistem elektronik.

Ishaq melanjutkan, di lokasi parkir yang dikelolanya dapat menampung ratusan mobil. Menurut Ishaq, kendaraan yang terparkir umumnya milik para pekerja ataupun pengunjung kantor yang berada di sekitar lokasi tersebut.

"100-an kendaraan bisa sih disini. Dari jam 07.00 WIB mayoritas yang parkir di sini paling yang orang kantor sini," ucapnya.

Petugas parkir di Jalan Sunan Kalijaga, Wempi pun menyatakan hal yang sama. Ia mengungkapkan tidak ada lonjakan kendaraan yang parkir di lokasi tersebut pada hari pertama uji coba ganjil genap.

"Sepi-sepi aja sih, masih normal kayak hari biasa. Mungkin karena masih hari pertama kali ya," kata Wempi.

Wempi menjelaskan, di lokasi tersebut ada 13 mesin parkir elektronik. Setiap satu mesin parkir diawasi oleh satu orang petugas parkir. Ia menyatakan untuk tarif parkir disini dikenakan Rp 5.000 per jamnya untuk mobil.

Setiap satu jam berikutnya pun dikenakan tarif serupa. Sementara untuk motor dikenakan tarif Rp 2.000 dan akan dikalikan tiap jamnya.

"Untuk mobil Rp 5.000, maksimal dikenakan Rp 20.000. Kalau motor Rp 2.000, maksimalnya Rp 8.000," jelas Wempi.

Kompas TV Kebijakan Ganjil Genap Hanya Sementara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com