Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisa BI: Kemiskinan di Jakarta Menurun

Kompas.com - 01/08/2016, 13:20 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan analisa Bank Indonesia Perwakilan Provinsi DKI Jakarta atas data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, angka kemiskinan Ibu Kota mengalami penurunan.

Menurut Kepala BI Perwakilan DKI Jakarta Donny Joewono, penurunan angka kemiskinan ini terlihat dari perbandingan angka kemiskinan pada Maret 2015 dan Maret 2016.

"Jadi Maret sebelumnya sama Maret tahun ini turun sebenarnya, 400 sekian ribu. Sekarang garis kemiskinan di DKI itu 4,71 persen dibanding dari tahun sebelumnya 8-10 persen," kata Donny di Balai Kota, Senin (1/8/2016).

(Baca juga: Penduduk Miskin di Jakarta Meningkat 15.630 Orang)

Berdasarkan data BPS itu, pada Maret 2016, jumlah penduduk miskin di Jakarta mencapai 384.300 orang atau 3,75 persen dari jumlah keseluruhan penduduk Ibu Kota.

Jumlah penduduk miskin itu lebih tinggi dari data pada September 2015 yang mencapai 368.670 orang atau 3,61 persen dari jumlah penduduk DKI.

Berdasarkan analisa BI, angka kemiskinan di Jakarta terus mengalami penurunan sejak 2013.

"Kalau dilihat datanya dulu kemiskinan di DKI tahun 2013 7,49 persen, 2014 9,91 persen, 2015 8,84 persen, dan sekarang jadi 4,71 persen," kata Donny.

Donny mengatakan, secara umum penghitungan angka kemiskinan mengacu pada pendapatan per kapita dan jumlah penduduk.

Namun, kata dia, Jakarta memiliki karakteristik sendiri. Ada yang berbeda antara penyebab kemiskinan di Jakarta dengan daerah lain.

Menurut Donny, jika naiknya angka kemiskinan di daerah lain terkait dengan faktor kebutuhan pangan, maka di Jakarta lebih dikarenakan kebutuhan non-pangan.

"Jadi orang di Jakarta itu gajinya sebagian besar untuk transportasi sama perumahan. Miskinnya gara-gara itu. Misal sewa rumah, kontrak rumah, jadi gajinya orang Jakarta itu beda sama orang Jateng sama Jatim," ucap Donny.

Karena itu, ia memuji langkah Pemprov DKI yang membangun banyak rumah susun sederhana sewa dibarengi dengan layanan bus gratis bagi kalangan tertentu.

"Jadi Pemprov DKI Jakarta itu sudah benar track-nya untuk menurunkan orang miskin, maka fokusnya adalah yang non-makanan," ujar Donny.

(Baca juga: Ahok: Kami Mau Melepaskan Orang Miskin dari Cengkeraman Penjahat)

Kompas TV Maret 2016, 28 Juta Penduduk Masih Miskin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com