Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangnya SDM Jadi Alasan Sulitnya Awasi Barang Ilegal Masuk ke Indonesia

Kompas.com - 01/08/2016, 19:25 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah gudang di kawasan Cakung, Jakarta Timur yang berisi pakaian bekas ilegal dari Jepang dan Korea Selatan digerebek polisi beberapa waktu lalu. Diketahui, penyelundupan pakaian bekas tersebut masuk ke Indonesia melalui pelabuhan tikus di daerah Riau.

Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kantor Wilayah Riau dan Sumatera Barat Direktorat Bea dan Cukai Kemenkeu, Abdul Karim mengatakan ada ratusan pelabuhan tikus di kawasan Tembilahan, Riau.

"Pelabuhan tikus bayak di Tembilahan saja ada lebih dari 100 (pelabuhan tikus)," ujar Abdul di Cakung, Jakarta Timur, Senin (1/8/2016).

Abdul beralasan keterbatasan sumber daya manusia menjadi salah satu alasan pihaknya kesulitan mengawasi barang ilegal masuk ke wilayah tersebut.

Selain itu, sarana dan prasarana yang kurang menunjang menjadi faktor lain susahnya pengawasan masuknya barang-barang ilegal. Ia juga mengungkapkan di wilayah Riau banyak dilintasi sungai-sungai. Sehingga menimbulkan potensi banyaknya pelabuhan tikus.

"Kami berusaha melakukan pengamanan dengan patroli terpadu sangat bagus. Potensi pelabuhan ilegal banyak, dengan banyak sungai di sana yang bisa dilewati. Kami berusaha melakukan pengawasan sesuai target by targeting. Kadang ada hasil, kadang kosong," ucapnya. (Baca: Pakaian Bekas Diselundupkan ke Indonesia Melalui Jalur Tikus di Riau)

Dalam kasus ini polisi mengamankan 12 orang yakni, HS (pemilik gudang), PR, SKM (29), NHD (36), WL (31), BS (37), DSL als D (46), AAZS (43), JRM alias JN (47), SHM (45), SSD (27) dan RD (44), pedagang Pasar Senen. Sementara satu orang lainnya yakni UD selaku importir masih dilakukan pengejaran.

Atas perbuatannya, para tersangka dikenakan Pasal 111, 112 ayat 2, dan 113 UU RI nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan Jo Peraturan Menteri Perdagangan nomor 51/M tentang Larangan Impor Pakaian Bekas dan atau RI no 10 tahun 1995 tentang Kapabeanan, diancam hukuman 5 tahun penjara dan denda maksimal Rp 5 miliar. (Baca: Penyelundup Pakaian Bekas Impor Ilegal Beli Rp 1 Juta tapi Jual Rp 3 Juta Per Bal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Megapolitan
RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Megapolitan
Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com