Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemalsuan Kartu BPJS di Koja Dilakukan Sejak 2014

Kompas.com - 04/08/2016, 19:40 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ketua Monitoring dan Evaluasi Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Zaenal Abidin mengatakan pemalsuan kartu Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) yang diduga dilakukan oleh mantan ketua salah satu RT di Koja, Jakarta Utara, sudah dilakukan sejak 2014.

Dari sejumlah informasi yang didapat Zaenal saat mendatangi Puskesmas Kecamatan Koja, Kamis (4/8/2016), diketahui bahwa oknum mantan ketua RT itu memang sudah lama menjadi calo pembuatan kartu BPJS.

Oknum tersebut sebelumnya sempat membuat kartu BPJS yang asli sebelum akhirnya pihak Puskesmas mengetahuinya sebagai calo pembuatan BPJS dan langsung melarangnya. Namun karena tergiur dengan bayaran yang didapat, oknum mantan ketua RT itu kemudian nekat memalsukan kartu BPJS dengan bayaran Rp 80.000 untuk satu warga.

"Dulunya dalam pengurusan (kartu BPJS) masih asli karena langsung mengurus BPJS kesehatan ke puskesmas, tapi karena terindikasi dia calo maka tidak mengizinkannya lagi untuk mengurus, jadi warga harus mengurus dirinya sendiri," ujar Zaenal, saat dihubungi, Kamis sore.

Zaenal menyampaikan, saat didatangi warga dan pihak puskesmas, oknum mantan ketua RT itu mengelak dituduh memalsuan kartu BPJS. Adapun istri oknum tersebut mengatakan bahwa mereka mendapatkan kartu BPJS langsung dari puskesmas.

Zaenal mengatakan, pada 2014, puskesmas masih belum diperkenankan membagikan kartu BJPS. Itu mengapa Zaenal yakin jika oknum mantan ketua RT tersebut telah melakukan pemalsuan.

"Puskesmas pada tahun 2014 belum membagikan kartu, tapi (dalam aturannya) nanti tahun 2015 baru puskesmas baru terlibat dalam pembagian kartu. Jadi disitu ketahuan," ujar Zaenal.

Karena kasus itu, oknum mantan ketua RT tersebut akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya. Warga berencana melaporkan oknum mantan ketua RT itu ke pihak berwajib.

Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) hari ini mendatangi Puskemas Kecamatan Koja karena ada laporan dugaan pemalsuan kartu BPJS. Setelah diselidiki ternyata benar di daerah itu telah beredar sejumlah kartu BPJS palsu. Ada tujuh kepala keluarga (KK) yang ditipu oleh oknum mantan ketua RT itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com