JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa cuti kampanye yang hampir empat bulan itu adalah waktu yang sangat panjang. Dia bisa menyelesaikan banyak pekerjaan dalam waktu sepanjang itu.
"Empat bulan cukup lama loh. Empat bulan saya bisa kerjain banyak, tanggul bisa saya awasi. Ini lagi musim hujan, La Nina," ujar Basuki, atau Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (8/8/2016).
Selain itu, pompa-pompa air saat ini juga sedang masa perbaikan. Ahok khawatir jika tidak mengawasi pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Sebab, dia merasa PNS yang bermental bagus belum 100 persen.
Ahok mengatakan, apa yang dia lakukan ini juga untuk menciptakan sistem yang baru di birokrasi Pemprov DKI. Dia banyak mengganti pejabat lama dengan yang baru untuk memperkuat sistem ini.
Dia tidak mengerti, apa yang salah dengan keinginan untuk melanjutkan pekerjaan hingga selesai alih-alih memilih untuk cuti empat bulan.
"Saya enggak ngerti, salahnya di mana? Saya bukan berarti anti-cuti, enggak. Saya cuma katakan saya boleh pilih dong. Misal MK putusin OK boleh tidak cuti, tafsirannya, asal tidak kampanye, oke," ujar Ahok.