Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesalahpahaman Antara Ahok dan Risma yang Berbuntut Panjang

Kompas.com - 13/08/2016, 09:23 WIB
Jessi Carina

Penulis

Awal kesalahpahaman

Sebenarnya, apa yang sudah dikatakan Ahok sehingga memancing kemarahan Risma? Pernyataan Ahok yang menyinggung Risma diucapkan pada Kamis (11/8/2016) pagi. Ketika itu, Ahok ditanya mengenai pembangunan trotoar di Surabaya yang lebih bagus daripada Jakarta.

Ahok mengatakan hal itu merupakan hasil tangan dingin Risma yang ia akui ahli dalam bidang tersebut. Ia pun mengakui ingin belajar dari Risma terkait penataan trotoar.

"Makanya kita mau belajar itu dari Bu Risma. Bu Risma menata (trotoar) itu butuh waktu yang lama," ujar Ahok.

Ahok mengatakan, Risma sudah puluhan tahun belajar untuk menata kota. Risma pernah menjadi kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Surabaya, hingga kini menjadi Wali Kota Surabaya.

Ahok mengakui pengalaman yang sudah lebih dari 10 tahun itu membuat Risma berhasil membenahi beberapa hal di Surabaya. Ahok menuturkan, dia membutuhkan waktu agar trotoar di Jakarta bisa sebaik Surabaya, apalagi luas wilayah Jakarta lebih besar daripada Surabaya.

"Di Jakarta, ada 2.700 kilometer trotoar yang harus kita bangun. Kasih saya waktu, saya beresin," ujar Ahok.

Setelah itu, Ahok menjelaskan bahwa dia senang jika kepala daerah lain maju dalam Pilkada DKI 2017. Sehingga, Pilkada DKI 2017 bisa diikuti oleh orang yang benar-benar teruji dan persaingannya lebih mengedepankan adu gagasan dan program.

Mantan Bupati Belitung Timur itu ingin saat debat cagub dan cawagub nanti, isinya adalah perbandingan kinerja para kepala daerah yang ikut Pilkada DKI 2017.

"Nah itu persaingan yang sehat, kita akan jelaskan kepada masyarakat, Surabaya itu cuma Jakarta Selatan. Kalau Jakarta ini bukan cuma Jakarta Selatan ini, ini ada Utara, Pusat, Timur, dan Barat, itu beda gitu lho," ujar Ahok.

Itulah sebabnya Ahok senang jika banyak kepala daerah yang maju dalam Pilkada DKI 2017. Jika ada kepala daerah yang dirasa lebih baik memimpin Jakarta daripada dia, Ahok pun ikhlas melepas jabatannya.

"Aku dari dulu demen banyak orang yang bagus ikut, kalau ada gubernur lebih baik ya aku boleh pensiun, enak juga kan," ujar Ahok.

Itu merupakan konteks utuh pernyataan Ahok yang akhirnya menyinggung Risma. Bukan membandingkan pembangunan Surabaya dan Jakarta, namun menegaskan bahwa Surabaya tidak bisa dibandingkan apple to apple dengan Jakarta. Sebab, Surabaya merupakan pemerintah kota sedangkan Jakarta adalah provinsi.

(Baca: Ahok Ditegur Ibunya karena Dianggap Menyinggung Risma )

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com