Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok "Provokasi" Anak Muda supaya Kelak Mau Jadi Kepala Daerah

Kompas.com - 13/08/2016, 13:13 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menceritakan perjalanannya selama berkarier di dunia politik kepada ribuan anak muda yang mengikuti Konferensi Nasional Young on Top 2016 di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Sabtu (13/8/2017).

Dia mengatakan, dunia politik sebenarnya bukan dunia yang ingin dia geluti. Dulu, dia hanya pengusaha yang bercita-cita menjadi konglomerat. Namun, ayahnya menyuruhnya untuk menjadi pejabat. Alasannya sederhanya, seorang pejabat bisa menolong orang lebih banyak daripada seorang konglomerat.

"Tapi waktu Bapak saya ngomong ya saya enggak mau dengerin. Biarin aja omongan orangtua," ujar Basuki atau Ahok.

Niatnya mulai timbul ketika pabriknya tutup. Dia sempat berniat untuk pindah ke Kanada. Apalagi, ketika itu kerusuhan 1998 sedang terjadi.

Pasca-reformasi, Ahok mulai melihat fenomena masyarakat yang tidak percaya lagi kepada pejabat. Ketika itu, ada anggapan bahwa siapapun orangnya, akan korup saat mendapatkan jabatan.

Saat itulah Ahok mulai masuk ke panggung politik dengan menjadi anggota DPRD di Belitung. Ahok mengatakan, modalnya untuk menjadi anggota DPRD ketika itu hanya kartu nama dengan nomor telepon siap dihubungi kapan saja oleh warga. Dia tidak memberikan sembako dan memasang spanduk.

Saat menjadi anggota DPRD, kata Ahok, tidak ada oknum yang berani memerasnya karena tahu dia menjadi anggota Dewan tanpa menyogok warga.

"Aku cuma bantu kalau ada masalah, kita urusin. Tujuh bulan saya kerja kayak gitu, warga bilang, 'Bapak jadi bupati kami sajalah'," ujar Ahok.

Namun, ketika itu tidak mungkin. Sebab, pemilihan bupati masih dilakukan oleh DPRD. Sementara DPRD di Belitung ketika itu dikuasai oleh salah satu partai Islam.

Untungnya, kata Ahok, ketika itu akhirnya ditetapkan bahwa Pilkada dilakukan secara langsung oleh seluruh rakyat. Sehingga dia bisa ikut Pilkada dan menjadi Bupati Belitung.

Kepada ribuan anak muda itu, Ahok pun mengajak agar mereka tidak takut untuk masuk ke dunia politik.

"Saya adalah produk. Saya ke sini karena saya mau Anda menjadi kepala daerah suatu hari nanti. Tugas saya adalah memprovokasi Anda," ujar Ahok.

"Kalau orang baik tidak masuk ke politik maka orang jahat yang akan menguasainya," ucap dia.

Kompas TV Ahok Tegaskan Tak Berniat Sindir Risma
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com