Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Anggap Kansnya Menang Pilkada Menurun jika Dibandingkan Maju Independen

Kompas.com - 15/08/2016, 11:31 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai kansnya memenangi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 menurun. Ia menyebut situasi itu terjadi pasca-keputusannya maju melalui jalur partai politik.

Menurut Ahok, saat ini kansnya untuk menang di Pilkada sudah sama seperti calon-calon yang lain. Situasi itu dianggapnya berbeda saat ia masih menyatakan diri akan maju melalui jalur independen.

"Begitu saya turun (pilih) ikut parpol, chance-nya sudah sama. Beda ketika saya independen. Kalau saya masih independen, lawan semua parpol itu chance (saya terpilih) lebih besar," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (15/8/2016).

Ahok menyebut saat dirinya masih dalam situasi memutuskan maju melalui jalur independen, dukungan terhadapnya datang tidak hanya dari pendukungnya, tapi juga dari warga yang selama ini apatis terhadap politik.

"Orang yang golput dan segala macam akan ikut. Nah, begitu saya putusin ikut parpol, makanya ini nurunin posisi sama. Lapangan tandingnya sudah rata," ujar dia.

Meski menyebut kansnya menurun, Ahok mengaku tak menyesal terhadap pilihannya maju melalui jalur parpol. Dia yakin maju melalui jalur parpol akan meringankan bebannya.

Menurut Ahok, saat ini ia bisa fokus menjalankan tugasnya sebagai gubernur. Karena berbagai hal yang terkait Pilkada sudah ditangani oleh kader partai-partai pengusung.

"Urusan kalian politik, urusan saya kerja. Kan saya bukan orang politik sekarang. Saya ini cuma CEO, kerja profesional di bidang politik yang mencalonkan saya. Kalau yang mempekerjakan saya masyarakat," ujar dia.

Sampai saat ini, ada tiga parpol yang memutuskan menjadi pengusung Ahok. Ketiganya yakni Hanura, Golkar, dan Nasdem. Gabungan kursi di DPRD DKI yang dimiliki ketiganya mencapai 24 kursi. Melebihi batas minimal yang mensyaratkan 22 kursi.

Sementara itu, saat masih memutuskan maju melalui jalur independen, Ahok memiliki bekal 1 Juta data KTP yang dikumpulkan kelompok relawan pendukungnya, Teman Ahok.

Kompas TV Tim Pendukung Ahok Gelar Silaturahmi dengan Warga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com