Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Ahok Memiliki Persoalan Psikologis

Kompas.com - 28/08/2016, 16:26 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat sosial politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedillah Badrun, mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memiliki persoalan psikologis dalam dirinya.

Hal tersebut yang membuat Ahok dianggap arogan.

"Dalam hal psikologis, Ahok ada persoalan di dalam dirinya. Itulah sebabnya dia menunjukkan sikap arogansi, membuat pernyataan di luar nalar, out of the box, bahasa-bahasa to the point yang disebut orang sarkastis," ujar Ubedillah dalam diskusi publik bertajuk "Perilaku Politik Ahok Merugikan Jokowi?" di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (28/8/2016).

Menurut Ubedillah, kondisi psikologis Ahok membuatnya begitu terbuai dan sangat ekspresif. Ahok dianggap ingin menunjukkan eksistensinya.

Ubedillah menuturkan, kondisi psikologis Ahok memiliki dampak yang menguntungkan sekaligus merugikan dirinya sendiri. Pada satu sisi, sosok Ahok menjawab kerinduan masyarakat terhadap pemimpin yang tegas.

Namun, di sisi lain, Ubedillah menyebut sikap Ahok itu juga merugikan dirinya. Ubedillah menilai sikap Ahok jauh berbeda dengan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Di sisi yang lain justru merugikan dirinya karena tidak berbicara sesuai nalar publik. Berbeda dengan Jokowi. Jokowi berbicara sesuai nalar publik yang diterima masyarakat kelas menengah ke bawah," ucap Ubedillah. (Baca: Ahok: Kalau Gue Psikopat, Lulung Harusnya Enggak Berani Macam-macam)

Ubedillah menuturkan, sikap Ahok yang dipengaruhi kondisi psikologisnya itu merugikan Jokowi. Sebab, publik menilai bahwa Jokowi-Ahok memiliki kedekatan dan Jokowi tidak pernah memberi komentar terkait kebijakan yang dilakukan Ahok.

"Publik menilai jokowi 'mendukung' Ahok karena Jokowi tidak bilang apa-apa. Ini menimbulkan persepsi publik yang merugikan Jokowi," tuturnya.

Kompas TV Dinilai Rugikan Pemerintahan, Ahok Gugat Pasal Cuti Petahana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com