JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai, pembangunan di wilayah Kepulauan Seribu serampangan dan tidak dikontrol dengan baik. Akibatnya, banyak pulau yang rusak.
Menurut dia, seharusnya dilakukan pemetaan terhadap pulau-pulau yang berpotensi dijadikan destinasi wisata dan pulau yang diperuntukan bagi konservasi.
"Harusnya dikontrol pulau mana saja yang boleh dikunjungi dan mana yang tidak. Karena orang yang datang itu kan juga membawa beban," kata Djarot usai rapat tentang pengelolaan limbah Kepulauan Seribu, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (2/8/2016).
(Baca juga: Kepulauan Seribu Akan Segera Punya Pengolahan Sampah Sendiri)
Selain menyebabkan kerusakan, kata Djarot, tidak dikontrolnya pembangunan di Kepulauan Seribu membuat pulau di sana rawan dimanfaatkan untuk aktivitas kejahatan, misalnya penyelundupan narkoba.
Menurut Djarot, saat ini narkoba yang diedarkan di wilayah Jakarta banyak yang dipasok melalui Kepulauan Seribu.
"Yang di PIK dan di Koja kena dari sana. Sekarang polanya paling mudah masuk lewat laut," kata Djarot.
Oleh karena itu, Djarot meminta Badan Perencanaan dan Pembangunan DKI Jakarta mendesain pembangunan Kabupaten Kepulauan Seribu untuk 10 tahun ke depan.
(Baca juga: Akan Ada Tim Pengawasan Orang Asing untuk Awasi Turis di Kepulauan Seribu)
Djarot meminta faktor keamanan untuk diperhitungkan dengan cermat saat Bappeda merancang pembangunan Kepulauan Seribu.
"Karena bagaimanapun Kepulauan Seribu itu adalah halaman depan Kota Jakarta," ucap Djarot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.