JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan tidak ada yang salah dalam hal aspek keamanan di unit Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur.
Menurut Basuki, fasilitas keamanan unit hunian tidak dapat langsung disebut sebagai penyebab jatuhnya seorang anak dari lantai atas rusun tersebut. Sebab, kata Basuki, kasus serupa juga beberapa kali terjadi di apartemen mewah.
"Saya sudah bilang memang kita mau nyalahin siapa ya susah juga. Kamu tinggal di apartemen ya bisa aja beberapa kali kejadian, apartemen mewah ada berapa anak yang jatuh," ujar Basuki di Balai Kota, Senin (5/9/2016).
Menurut pria yang biasa disapa Ahok ini, keberadaan jendela pada unit hunian merupakan bagian yang tidak bisa dihilangkan. Pasalnya, jendela berfungsi sebagai sirkulasi udara.
Khusus di Rusunawa Rawabebek, Ahok menyebut setiap jendela pada unit hunian bahkan sudah dipasangi teralis.
"Rumah susun yang standar juga bisa jatuh kalau kamu biarin anak kamu manjat," ujar dia.
(Baca: Seorang Balita Tewas Terjatuh dari Lantai 4 Rusun Rawa Bebek)
Seorang balita berusia tiga tahun tewas setelah terjatuh dari lantai empat Rusunawa Rawabebek pada Jumat (2/9/2016). Korban yang diketahui bernama Ilham jatuh setelah diduga keluar melalui sela teralis.
Peristiwa tersebut dilaporkan terjadi pada pukul 16.00 WIB di Blok A 4 Rusun Rawa Bebek. Saat kejadian, Ilham berada di tempat jemuran lantai 4 sembari meminum susu.
Namun, botol susu korban terjatuh ke lantai bawah. Saat itu, korban diduga berusaha mengambil botol susunya dengan mengeluarkan badan dari teralis. Namun, tubuhnya malah masuk ke sela teralis sehingga kemudian jatuh ke lantai dasar.
Untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa, Ahok mengaku sudah menginstruksikan pemasangan jaring di sekeliling rusunawa.
"Kami pasang jaring ajalah daripada orangtuanya bisa khilaf bisa apa gitu. Jadi kami pasang jaring saja," kata Ahok.