JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menganggap Boby Febri Krisdiyanto tak pantas kuliah di Universitas Indonesia (UI). Boby merupakan mahasiswa UI yang telah membuat video imbauan agar tak memilih Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Nanti lulus UI dikira hebat, tapi otaknya sangat anti-nasionalisme, mengkhianati bangsa. Kan enggak pantas dia kuliah di UI," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (7/9/2016).
Menurut dia, tindakan Boby dalam video tersebut telah melanggar Pancasila dan UUD 45. Terlebih pembiayaan Universitas Indonesia berasal dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN). Ahok berpandangan, negara tak pantas membiayai seseorang yang rasis.
"Kalau saya, saya pecat dia jadi mahasiswa karena enggak guna, mahasiswa disekolahin dan dibayar dengan APBN," kata Ahok.
Meski demikian, Ahok tak berhak mencampuri urusan internal UI. Di sisi lain, secara pribadi, Ahok tak rela uang pajaknya digunakan untuk membiayai mahasiswa yang berpikiran rasis.
"Jadi kalau kamu lulusan dari perguruan tinggi negeri, kamu harus sadar, kamu lulus dibayar oleh uang rakyat, APBN," kata Ahok.
Sebelumnya, Universitas Indonesia menegaskan, video mahasiswanya, Boby Febri Krisdiyanyo, yang mengimbau untuk tidak memilih Ahok pada Pilkada 2017, bersifat ilegal. Video dari Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan UI itu disebut tidak mengatasnamakan kampus UI.
Mahasiswa Magister Keperawatan itu pun meminta maaf dan dibuat dalam surat bermaterai Rp 6.000 yang ditujukan kepada Rektor UI.