BOGOR, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) masih mengusut penyebab terjadinya tabrakan antara lori crane dan kereta api barang, Jumat (9/9/2016) pagi. Kepala Humas Daops 1 PT KAI Sapto Hartoyo mengaku belum dapat memastikan ada unsur kelalaian di balik peristiwa tersebut.
"Masih dalam pengusutan," kata Sapto saat dihubungi.
Meski demikian, Sapto mengakui lori crane berjalan tanpa pengemudi sebelum dan saat terjadinya tabrakan. Lori crane diketahui merupakan alat yang biasa digunakan untuk perawatan listrik aliran atas.
Menurut Sapto, tabrakan terjadi usai petugas selesai melakukan pekerjaannya.
"Setelah habis kerja lori crane-nya menggelinding jalan sendiri," ujar Sapto.
Tabrakan antara lori crane dan kereta barang di pelintasan Cilebut dilaporkan terjadi pada Jumat (9/9/2016) dinihari. Warga di sekitar lokasi kejadian menyebut lori berwarna kuning dengan merek Kobelco itu melaju tanpa ada yang mengemudikan.
"Nyelonong sendiri," kata seorang warga, Asmuni, saat ditemui Kompas.com sekitar pukul 09.30, di sekitar lokasi kejadian.
Asmuni merupakan Ketua RT 02/RW 11, Desa Cilebut Timur, Sukaraja, Kabupaten Bogor. Dari keterangan warganya, Asmuni menyebut lori crane melaju dari arah Bogor, sedangkan kereta barang dari arah Jakarta.
Menurut warga, lori crane dan kereta barang tabrakan dalam posisi saling berhadapan.
"Hadap-hadapan nabraknya," ujar dia.
Tabrakan antara lori crane dan KA barang terjadi di pelintasan KM 46 antara Stasiun Bojong Gede-Cilebut, Jumat (9/9/2016) sekitar pukul 03.40 WIB. Kecelakaan ini sempat mengganggu jadwal perjalanan KRL commuter line relasi Bogor pada Jumat pagi.
Kecelakaan itu baru selesai ditangani sekitar pukul 08.00. Saat ini, jadwal perjalanan KRL commuter line relasi Bogor kembali normal.
Lori crane mengalami mengalami kerusakan di bagian depan. Alat berat tersebut kini disimpan di halaman salah satu rumah warga di RT 02/RW 11, Desa Cilebut Timur.
(Baca: Kereta Api Barang Tabrak Lori "Crane" di Lintas Bojong Gede-Cilebut)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.