JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra Sandiaga Uno tidak sependapat dengan Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik yang menganggap PDI-P telah mengarahkan dukungannya kepada Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Enggak, kalau saya sih enggak sepakat dengan Pak Taufik," kata Sandiaga seusai shalat Idul Adha di Masjid Al Barkah, Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Senin (12/9/2016).
Sandiaga mengatakan lebih baik menunggu sampai PDI-P menyampaikan pernyataan sikap resmi. Hingga saat ini, kata dia, PDI-P masih bagian dari Koalisi Kekeluargaan.
"Kita tunggu sampai saat terakhir, kita berikan ruang, kita berikan penghormatan kepada partai pemenang Pemilu 2014. Kita tunggu putusan akhir," ujar Sandiaga.
Sandiaga tak mau menerka arah politik PDI-P. Namun demikian, apa pun putusan partai berwarna khas merah itu, dirinya akan menghargai.
"Kita jangan berikan tambahan komentar. Kita tunggu sampai putusan akhir. Tapi kita hargai apa pun putusan dari PDI-P," ujarnya.
Sebelumnya, pernyataan Taufik menyatakan bahwa PDI-P sudah mengarahkan dukungan ke Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Pendapatnya itu, kata Taufik, didasarkan pada sejumlah pernyataan-pernyataan petinggi PDI-P yang secara tidak langsung memberikan dukungan ke Ahok. Namun, Taufik tidak menjelaskan tokoh yang dimaksud.
(Baca: Partai Gerindra: Dukungan PDI-P Mengarah ke Ahok)
"Arah PDI-P, sudah tahu arahnya. Saya kira ke Ahok, ya kan bisa dilihat dari waktu ke waktu dari statement-nya itu," ujar Taufik saat ditemui di Masjid Luar Batang, Jakarta Utara, Jumat (9/9/2016).
Taufik mengatakan, dirinya ataupun partai di Koalisi Kekeluargaan tak terlalu mempermasalahkan siapa calon yang akan diusung PDI-P. Jika PDI-P memang akan mendukung Ahok, sikap itu merupakan hak PDI-P.
Adapun PDI-P masih belum menentukan sikap untuk mengusung salah satu bakal calon pada Pilkada DKI 2017.
Namun, kader PDI-P yang juga Wakil Gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat, pernah mengungkapkan pendapat Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri soal kemungkinan dirinya dan Ahok dimajukan lagi pada Pilkada DKI 2017.
Djarot membenarkan bahwa ada indikasi kuat terkait pengusungan kembali dirinya dan Ahok dalam Pilkada DKI 2017. Namun, keputusan resminya masih menunggu mekanisme partai selesai dilakukan.