JAKARTA, KOMPAS.com - Teman dekat Gatot Brajamusti, Wahjoeno, mengaku mengetahui Gatot telah memiliki senjata api sejak 2006. Kepada Wahjoeno, Gatot menceritakan senjata api tersebut didapat dari pengusaha, Ary Suta.
"Saya diberitahu Aa Gatot, kalau dia dititipkan senjata oleh AS (Ary Suta), dia pernah nawari buat lihat senjatanya, tapi saya bilang enggak perlu lah," ujar Wahjoeno di Mapolda Metro Jaya, Senin (19/9/2016).
Namun, Wahjono menyampaikan tidak melihat secara langsung penyerahan senjata api dari Ary kepada Gatot. Ia mengetahui hal tersebut setelah diberitahu Gatot melalui sambungan telepon.
Ia juga mengaku tidak mengetahui apakah senjata api tersebut sudah dikembalikan oleh Gatot kepada Ary atau belum. Ia tak menyangka bahwa kasus kepemilikan senjata api Gatot akan berbuntut panjang.
Pasalnya, ia mengira sebagai mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional, Ary memiliki surat izin kepemilikan senjata api.
"Saya enggak ingetin, karena saya kira itu senjata kan dititipin oleh AS kepada Aa," ucapnya.
(Baca: Ary Suta Bantah Beri Senjata Api ke Gatot Brajamusti)
Terkait penyidikan dugaan kepemilikan senjata api, polisi telah memeriksa beberapa orang dekat Gatot, yakni Dewi aminah (Istri Gatot), Siti Alvianoor (anak Gatot), Salsabila Hasibuan (keponakan Gatot), Daniel Pasarela (Karyawan Gatot), Ary Suta, Elma Theana, sutradara Dedi Setiadi, Reza Artamevia, Nadine Chandrawinata, dan Wahjoeno, teman dekat Gatot.
Adapun Gatot ditangkap di sebuah hotel di Kota Mataram, NTB, tidak lama setelah ia dipilih lagi untuk memimpin Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi), Minggu (28/8/2016). Polisi menemukan satu paket sabu di celananya dan hasil tes urine pun menyatakan dia positif menggunakan narkoba.
Penangkapan Gatot itu ditindaklanjuti dengan penggeledahan di rumahnya di Pondok Pinang, Jakarta Selatan, pekan lalu. Di rumah itu, polisi menemukan benda-benda terkait narkoba, senjata api jenis Glock 26 dan jenis Walther PPK 32, serta amunisi.