Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM: Izin Produksi Bebiluck Bukan untuk Makanan Bayi, melainkan untuk Tepung Beras

Kompas.com - 19/09/2016, 20:51 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS - Pemilik produk pangan bayi merek Bebiluck, Lutfiel Hakim, mengatakan, pihaknya telah mengajukan izin produksi Bebiluck ke Dinas Kesehatan Tangerang sejak tahun 2013.

Lufiel mengklaim, ia tidak tahu bahwa produk Bebiluck yang termasuk makanan pengganti air susu ibu (ASI) berada dalam ranah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), bukan Dinas Kesehatan.

Namun, Lutfiel mengaskan, pihaknya memiliki izin lengkap yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Tangerang.

"Izin kami legal, ada SIUP lengkap. Yang saya pahami, cukup dari Dinas Kesehatan tanpa harus ada izin dari BPOM," kata Lutfiel di Kantor BPOM, Senin (19/9/2016).

Ia mengaku, sejak April 2016 pihaknya telah meminta rekomendasi kepada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) untuk mendapatkan izin edar dari BPOM. Namun, sampai saat ini, kata Luftiel, rekomendasi tersebut belum didapatkan.

Deputi Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya BPOM Suratmono mengatakan, surat izin produksi yang didapatkan pemilik Bebiluck bukan untuk izin produksi bahan pangan bayi. Izin itu, kata Suratmono, merupakan izin produksi bahan pangan yang berasal dari tepung beras.

"Kenapa Dinkes berikan nomor izin? Karena yang diajukan itu tepung beras, bukan MPASI (makanan pendamping ASI), jadi ada macam-macam," ujar Suratmono.

Suratmono mengatakan, saat ini sedang dilakukan pro justitia terhadap PT Hasana Boga Sejahtera, perusahaan yang memproduksi Bebiluck.

Pemilik PT Hasana Boga Sejahtera diduga melanggar UU Nomor 18/2012 tentang pangan dan Pasal 140 mengenai standar keamanan pangan.

Pemilik pabrik juga disangka melanggar Pasal 142 mengenai izin edar dengan ancaman pidana paling lama dua tahun atau denda paling banyak Rp 4 miliar.

PT Hasana Boga Sejahtera juga disangka melanggar UU Nomor 8/1999 tentang perlindungan konsumen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Megapolitan
Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Megapolitan
Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com