JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menceritakan pesan-pesan dari Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan dia.
"Pesannya ideologis ya, bahwa pilihan Ahok-Djarot itu memang secara sadar yang dipilih PDI-P," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (21/9/2016).
Djarot mengatakan, PDI-P menunjuk mereka untuk membuktikan komitmen PDI-P dalam melaksanakan ideologi Pancasila. PDI-P ingin menjamin pluralitas dalam Pilkada DKI 2017.
Itulah sebabnya Ahok diberikan selembar kertas Dasa Prasetya PDI-P ketika berada di kediaman Megawati. Dasa Prasetya merupakan sepuluh pemikiran kebangsaan mengenai usaha pemberdayaan dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
Adapun sepuluh butir Dasa Prasetya PDI-P adalah:
Menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pancasila, dan UUD 1945, serta menjaga kebhinekaan bangsa, memperkokoh kegotong-royongan rakyat dalam memecahkan masalah bersama, memperkuat ekonomi rakyat melalui penataan sistem produksi, reforma agraria, pemberian proteksi, perluasan akses pasar, dan permodalan.
Kemudian, melestarikan lingkungan hidup dan sumber daya alam, serta menerapkan aturan tata ruang secara konsisten, mereformasi birokrasi pemerintahan dalam membangun tata pemerintahan yang baik, bebas dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme, menegakkan prinsip-prinsip demokrasi partisipatoris dalam proses pengambilan keputusan, menegakkan hukum dengan menjunjung tinggi azas keadilan dan hak asasi manusia.
"Itu sebagian besar memang sudah dilaksanakan DKI Jakarta. Mulai dari pelayanan kesehatan, pendidikan gratis, kemudiam membentuk good government. Itu komitmen juga tentang pluralisme yang penting," ujar Djarot.