Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pasar Benhil Mau Diubah Jadi Salah Satu Pusat Bisnis Terbesar di Jakarta

Kompas.com - 27/10/2016, 09:42 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemprov DKI Jakarta mulai membenahi sejumlah pasar tradisional untuk dijadikan sebagai pusat bisnis di Ibu Kota. Salah satu pasar yang hendak diubah adalah Pasar Bendungan Hilir (Benhil) di Jakarta Pusat yang akan menjadi Benhil Central.

Benhil Central dibangun di area seluas 150.000 meter persegi. Tempat itu akan berbentuk gedung 45 lantai dan memiliki kapasitas 1.200 tempat usaha. Proyek tersebut dikembangkan PT Wika Reality.

Tujuh lantai akan dibangun untuk pasar tradisional, 14 lantai untuk perhotelan, dan sisanya untuk perkantoran.

Benhil Central direncanakan terintegrasi dengan mass rapid transit (MRT) yang direncanakan selesai pada 2019.

Namun, Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat meminta PD Pasar Jaya selaku penanggung jawab pasar untuk mempercepat pembangunan agar selesai pada 2018 atau bersamaan dengan perhelatan Asian Games 2018. Jakarta menjadi tuan rumah dalam pergelaran tersebut. Percepatan itu dilakukan agar tamu-tamu dari negara tetangga melihat perkembangan dan kemajuan Ibu Kota yang signifikan.

Kepada semua pedagang pasar, Djarot berharap agar mereka menjaga ketertiban serta berlaku jujur ketika berjualan di Benhil Central.

"Mari membuat pasar yang rapi, bersih, terang, pedagangnya jujur, simpatik, dan meninggalkan pola-pola lama. Kalau dulu pedagang bangun tidur jualan, nanti kalau bisa jangan seperti itu lagi," ujar Djarot saat groundbreaking Benhil Central, Kamis (27/10/2016).

Meski Pemprov DKI merasa optimistis pembangunan Benhil Central akan membantu usaha para pedagang, para pedagang Pasar Benhil malah khawatir Benhil Central akan memberatkan usaha mereka.

Informasi yang beredar, pedagang diminta membeli kios dengan harga Rp 250 juta per meter. Padahal, sebelumnya pedagang diperbolehkan untuk menyewa kios.

"Kabar yang kami dengar kayak gitu, makanya kami takut bukan kami yang berjualan, orang-orang kaya semuanya nanti. Penjualan kami pasti turun," ujar pedagang.

Saat menanggapi informasi tersebut, Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin menjelaskan, pihaknya akan memberikan hak pakai selama 20 tahun bagi pedagang Pasar Benhil yang nantinya menempati kios baru di Benhil Central. Adapun harga sewa kios di Benhil Central dimulai dari harga Rp 250.000 hingga Rp 600.000 per bulannya.

Harga tergantung dari lokasi dan jenis usaha. Menurut Arief, harga yang diberikan kepada pedagang Pasar Benhil sangat murah karena ada subsidi yang diberikan pemerintah.

Selain itu, revitalisasi tersebut juga dilakukan untuk membantu meningkatkan usaha para pedagang pasar.

Selain Pasar Benhil, sejumlah pasar tradisonal juga direncanakan segera direnovasi. Pasar yang segera direnovasi itu di antaranya Pasar Bidadari dan Cawang Kavling di Jakarta Timur, Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat, dan Pasar Mayestik di Jakarta Selatan.

"Pasar-pasar tersebut rencananya mulai groundbreaking 2016," kata Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com